Inin Nastain/ BIJB Kertajati
Agar BIJB tidak terus menjadi beban APBD, DPRD meminta manajemen bandara menyusun kajian menyeluruh demi menemukan model bisnis baru yang lebih sehat.
"Jadi BIJB harus menyiapkan kajian yang komprehensif, sehingga bagaimana kita bersama-sama melalui kajian itu untuk kemudian membawa BIJB menjadi paling tidak berkembang, yang minimal bisa membiayai dirinya sendiri yang per tahunnya membutuhkan sekitar Rp5,7 miliar," ujar Romli.
Sebelumnya, Komisaris PT BIJB, Dedi Taufik, menjelaskan, dana Rp100 miliar itu nantinya akan difokuskan untuk memenuhi aspek 3S1C (safety, security, services, and compliance) serta memperkuat strategi promosi bandara agar lebih ramai.
Salah satu caranya ialah dengan skema block seat atau penyewaan kursi penerbangan tertentu untuk menarik minat maskapai dan meningkatkan load faktor penumpang.
"Kami direncanakan mendapatkan Rp100 miliar, itu untuk 3S1C, kemudian dalam rangka meramaikan bandara bisa dengan cara block seat untuk penerbangan supaya ada daya tarik, itu yang kami utamakan,' katanya.
BIJB saat ini masih melayani penerbangan internasional oleh maskapai Scoot Airlines rute Singapura dengan tingkat keterisian kursi mencapai 70–80 persen. Ke depan, Dedi menyebut ia tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah maskapai domestik untuk membuka rute populer seperti Denpasar, Balikpapan, dan Kualanamu.
"Nanti akan kerja sama dengan airline sehingga nanti penerbangan diharapkan di tahun depan, yang sekarang baru Scoot ya karena turun, kami ingin coba block seat dengan rute yang memang diminati yaitu Denpasar, Balikpapan, dan Kualanamu," katanya.
Selain pengembangan rute dan promosi, sebagian dana PMD juga akan digunakan untuk membayar angsuran utang dan mendukung operasional bandara.
"Kami membayar angsuran utang, kami harus bayar per bulan Rp1 miliar jadi satu tahun Rp12 miliar. Jadi peruntukan (anggarannya0 itu selain untuk operasional bandara," ucap Dedi.