Bandung, IDN Times - Di tengah meningkatnya minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, persoalan biaya masih menjadi penghalang terbesar. Setiap tahun, puluhan ribu siswa bersaing memperebutkan beasiswa dengan peluang yang semakin kecil.
Berdasarkan data Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), pada 2024 tercatat lebih dari 52 ribu pendaftar, namun hanya sekitar 8.500 orang yang berhasil mendapatkan beasiswa.
Fenomena ini menegaskan kesenjangan nyata antara keinginan dan kesempatan. Banyak mahasiswa yang berprestasi akhirnya menunda rencana studinya karena keterbatasan dana, sementara opsi pembiayaan alternatif masih sangat terbatas dan belum inklusif.
Menjawab tantangan tersebut, Danacita, sebuah platform pendanaan pendidikan berbasis teknologi finansial yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resmi meluncurkan layanan baru bernama “Cicilan Kuliah ke Luar Negeri”.
Program tersebut merupakan sebuah skema pembiayaan yang memberi fleksibilitas bagi pelajar untuk mencicil biaya kuliah, visa, asuransi, hingga tempat tinggal di berbagai negara tujuan studi.