Bandung, IDN Times - Teknologi blockchain, yang merupakan dasar dari aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum, telah menarik perhatian institusi keuangan global dan pemerintah. Janji transparansi, keamanan, dan manajemen terdesentralisasi sangat relevan untuk Asia Tenggara, sebuah kawasan dengan ekonomi yang beragam, infrastruktur keuangan yang berbeda, dan populasi besar tanpa akses perbankan.
Asia Tenggara merupakan rumah bagi lebih dari 570 juta orang, di mana sekitar 70 persen dari mereka tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Model perbankan tradisional, meskipun kuat namun sering kali tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang begitu besar.
D3 Labs, startup pelopor dalam teknologi blockchain, membagikan rancangan transformasinya untuk industri keuangan ASEAN, memanfaatkan potensi tak tertandingi dari teknologi blockchain untuk membantu narasi keuangan.