Bandung, IDN Times - Untuk para penggemar kuliner jalanan di Kota Bandung dan sekitarnya, mungkin sering mendengar jajanan seperti Cireng, Cilok, Cilung, atau Cimol. Di balik itu, nama-nama kuliner Sunda kerap ditemukan nama yang cukup unik bahkan cenderung aneh, terutama bagi yang pertama mendengarnya.
Lantas kenapa nama kuliner Sunda unik? Dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Elvi Citraresmana, M.Hum menuturkan, dalam penelitian yang dilakukannya bersama tim dilakukan di tiga daerah yaitu Bandung, Garut, dan Sukabumi.
Hasilnya, banyak makanan khas Sunda banyak menggunakan akronim. Meski demikian, nama makanan yang tidak hanya terdiri dari akronim pun jumlahnya tidak sedikit.
“Ada nama-nama makanan Sunda yang memiliki bunyi-bunyi tertentu yang menjadikannya jauh lebih mudah diingat oleh orang lain,” kata Elvi dikutip dari laman Unpad.ac.id, Minggu (12/2/2023).