Proses perbaikan jalan Pantura Kajen Pekalongan saat ini dikebut. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)
Agus menyebut, alokasi Rp241 miliar difokuskan untuk perbaikan jalan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah kepada masyarakat. Ia mengakui, kondisi jalan di sejumlah wilayah masih jauh dari ideal dan membutuhkan penanganan berkelanjutan.
“Ini tanggung jawab kami sebagai pemerintah daerah. Harapannya bisa diselesaikan secara bertahap,” katanya.
Secara ekonomi, jalan menjadi urat nadi distribusi barang dan jasa, terutama bagi wilayah agraris dan sentra industri kecil seperti Cirebon. Jalan rusak berarti biaya logistik meningkat, waktu tempuh lebih lama, dan daya saing produk lokal tertekan. Karena itu, efektivitas penggunaan Rp241 miliar akan sangat menentukan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Masalahnya, kata Agus, cakupan jalan yang harus ditangani sangat panjang. Total panjang jalan di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 1.240,3 kilometer yang tersebar dalam kurang lebih 564 ruas jalan.
Untuk panjang jalan yang benar-benar membutuhkan perbaikan, ia mengaku belum bisa merinci. “Untuk itu nanti mungkin dinas teknis yang akan menjawab, karena masih dalam proses pemetaan,” ujarnya.
Pemetaan ini akan memisahkan mana jalan yang sudah dibeton, dihotmix, maupun yang masih rusak berat. Dari sinilah akan ditentukan prioritas penanganan. Tanpa data rinci dan transparan, anggaran ratusan miliar berisiko tak tepat sasaran dan hanya menambal masalah jangka pendek.