Kepadatan arus lalu lintas paling terasa pada puncak arus balik, yang terjadi mulai Jumat (4/4/2025) malam hingga Sabtu (5/4/2025). Titik-titik krusial seperti Jalan Brigjen Dharsono (Bypass), Simpang Kalijaga, dan lampu merah Pemuda menjadi lokasi konsentrasi kendaraan dari berbagai arah.
Dari pantauan di lapangan, kendaraan dengan pelat nomor luar kota seperti B (Jakarta), F (Bogor), T (Karawang), dan D (Bandung) tampak mendominasi. Beberapa ruas bahkan sempat mengalami kemacetan merambat sepanjang puluhan meter, meskipun masih dalam batas kendali petugas.
Muhammad Zulfan (36 tahun), pemudik dari Kendal tujuan Bekasi menyebutkan bahwa ia sengaja melalukan perjalanan dari kampung halaman sejak pagi buta. Hal ini bertujuan supaya bisa tiba di Bekasi sebelum waktu petang.
"Alhamdulillah siang ini sudah sampai Cirebon. Tapi di sini macetnya sangat lumayan," kata Zulfan saat ditemui di area warung sekitar kawasan Goa Sunyaragi, Minggu (6/4/2025).
Pengamatan di jalan nasional yang melintasi Kota Cirebon menunjukkan pemudik bermotor masih menjadi pemandangan umum. Banyak dari mereka membawa barang bawaan besar yang diikat di bagian belakang sepeda motor.
Bahkan, tidak sedikit yang membawa serta anak kecil tanpa perlindungan memadai seperti helm.
Kondisi ini membuat petugas dari Polres Cirebon Kota meningkatkan patroli dan pengawasan. Di beberapa titik, petugas tidak hanya mengatur arus lalu lintas, tetapi juga memberikan imbauan keselamatan kepada pemudik bermotor, terutama yang membawa penumpang anak-anak.
“Kami mengutamakan pendekatan persuasif agar masyarakat sadar pentingnya keselamatan selama perjalanan,” kata seorang petugas kepolisian yang berjaga di simpang Pemuda.