Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cianjur Tawarkan Efektivitas Kelola Sampah, Mulai dari Rumah Tangga (IDN Times/istimewa)
Cianjur Tawarkan Efektivitas Kelola Sampah, Mulai dari Rumah Tangga (IDN Times/istimewa)

Cianjur, IDN Times – Persoalan sampah masih jadi pekerjaan rumah besar bagi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Setiap hari, timbulan sampah di daerah ini mencapai sekitar 1.260 ton. Mulai dari rumah tangga, pasar, hingga kawasan wisata, sampah terus menumpuk tanpa pengelolaan yang memadai.

Di tengah keterbatasan infrastruktur dan rendahnya kesadaran memilah sampah, Pemerintah Kabupaten Cianjur bersama program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) mencoba membalik keadaan.

Lewat pilot project yang digelar di Kelurahan Sawahgede, Cianjur, muncul harapan baru bagi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Seperti apa hasilnya? Simak ulasan berikut ini.

 

1. Dari masalah klasik ke langkah nyata: Cianjur bangun sistem persampahan berkelanjutan

Sampah - Photo by Sigmund on Unsplash

Cianjur menghadapi tantangan geografis yang kompleks—wilayahnya luas, meliputi urban, perdesaan, hingga pegunungan. Kondisi ini bikin distribusi layanan sampah sering tidak merata. Belum lagi budaya memilah sampah di masyarakat yang masih minim.

Untuk mengubah pola lama, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga mendorong perubahan perilaku warga. Bank sampah di desa-desa, kampanye pilah sampah di sekolah dan pesantren, hingga pelatihan pengolahan sampah organik jadi langkah awal.

Kontribusi ISWMP juga terlihat dari sisi kebijakan. Kabupaten Cianjur kini sudah punya Rencana Induk Sistem Pengelolaan Sampah (RISPS) yang disahkan lewat Perbup No. 26 Tahun 2024.

Draft Perda Pengelolaan Sampah pun sedang diproses. Dengan payung hukum ini, tata kelola sampah bisa lebih konsisten dan berjangka panjang.

2. Sawahgede jadi laboratorium perubahan: satu RT bisa kurangi 50 kg sampah per hari

Cianjur Tawarkan Efektivitas Kelola Sampah, Mulai dari Rumah Tangga (IDN Times/istimewa)

Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, dipilih jadi lokasi pilot project ISWMP. Di RT 03 RW 14, warga didampingi sejak Desember 2024 untuk membiasakan pemilahan sampah dari rumah.

Sosialisasi, koordinasi RT/RW, hingga penyediaan ember pilah dan dropbox dilakukan demi memudahkan warga. Hasilnya? Hanya dalam dua bulan, dampak positif langsung terasa.

Rata-rata 49–52 kg sampah organik berhasil dipilah setiap hari. Di sisi lain, sekitar 10–20 kg sampah daur ulang juga terkumpul secara rutin.

Satu RT saja bisa menyumbang puluhan kilo sampah terpilah per hari. Bayangkan jika sistem ini diterapkan di seluruh kelurahan, kontribusi pengurangan sampah bisa mencapai ratusan kilogram per hari.

Kebiasaan baru ini semakin kuat karena warga mendapat apresiasi berupa stiker rumah tangga pilah sampah. Dukungan RT/RW, bank sampah, dan offtaker seperti komunitas maggot juga bikin ekosistem pengelolaan sampah semakin solid.

3. Dari Cianjur untuk Indonesia: replikasi dan lahirnya duta pilah sampah

Cianjur Tawarkan Efektivitas Kelola Sampah, Mulai dari Rumah Tangga (IDN Times/istimewa)

Keberhasilan di Sawahgede jadi titik tolak bagi wilayah lain. RT 03 RW 14 kini diakui sebagai contoh praktik baik, bahkan melahirkan Bank Sampah Baraya yang meraih penghargaan dari DLH.

Pemerintah kelurahan sudah menyiapkan replikasi ke sejumlah RW, termasuk RW 01, 11, 14, dan 15. Untuk memperkuat gerakan ini, dibentuk pula Duta Pilah Sampah yang bertugas mendampingi warga di tiap wilayah.

Harapannya, duta ini tidak hanya bekerja di lingkup replikasi, tapi juga jadi agen perubahan di seluruh kelurahan. “Kalau satu RT saja bisa kurangi 50 kg sampah organik per hari, bayangkan dampaknya kalau seluruh kecamatan bergerak,” kata Kepala Kelurahan Sawahgede, Dendi Irawan.

Dengan kolaborasi warga, RT/RW, pemerintah, dan fasilitator, cerita dari Sawahgede membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.

Editorial Team