Bandung, IDN Times - Arsitektur sering kali berbicara soal bentuk, ruang, dan cahaya. Namun di Indonesia, khususnya Bali, arsitektur juga berbicara tentang ritual, tanah, dan keheningan. Filosofi itu yang setidaknya tertuang dalam proyek kolaborasi antara Chris Precht dan PangkatDua.
Bagi kedua belah pihak, kolaborasi ini bukan sekadar proyek desain melainkan dialog antara yang global dan yang membumi.
Chris Precht, yang dikenal secara global berkat pendekatan biomimikri dan bentuk organiknya, memulai proyek perdananya di Asia Tenggara. Untuk merealisasikan visinya, ia berkolaborasi dengan PangkatDua, studio arsitektur dan konstruksi lokal yang dikenal akan pendekatan kontekstual, eksplorasi material tropis, serta kepekaan terhadap struktur budaya Bali.