Bandung, IDN Times - Luapan Sungai Cikapundung di pemukiman warga sekitar Kampung Braga menjadi teror menyeramkan bagi sejumlah warga. Aliran air yang tiba-tiba deras membuat mereka kocar-kacir meninggalkan rumah beserta isinya.
Mimpi buruk ini juga menimpa Wawan Gunawan. Warga 57 tahun tersebut sempat bertaruh nyawa dengan banjir karena kesulitan keluar dari rumah ketika air mulai merangsak menutupi rumahnya.
Ditemui di pengungsian di Taman Kanak-kanak Braga, warga RT04/08, Kecamatan Sumur Bandung ini terlihat berkumpul dengan pengungsi lainnya. Dia lebih banyak merebahkan badan dengan kondisi kaki yang kesakitan.
"Kata dokter struk ringan sudah satu tahun," ujar Wawan, lirih.
Sambil dipijat anaknya, Muhammad Rijal (23), Wawan mengeluh sakit pada sendi-sendinya. Sambil duduk, dia berusaha bercerita soal kejadian malam itu.
Kamis (11/1/2024), Kota Bandung diguyur hujan deras sejak siang. Wawan yang sedang menunaikan Salat Ashar sempat mendengar tetangganya berteriak banjir.
"Istri saya bilang, cai naek (air naik) banjir, kemudian saya beresin Salat," katanya.
Selesai salat, air sudah masuk melalui sela-sela pintu dan jendela rumah. Wawan dan istrinya, Anu Andia (50), tak sempat lari ke luar, karena air langsung masuk dengan cepat.
Wawan saat itu hanya berdua bersama istrinya, sedangkan sang sedang dalam perjalanan pulang dari kampusnya di LPKIA. Di dalam rumah, Wawan bersama istrinya sempat naik ke atas kasur. Sambil berpegangan, keduanya berdoa, semoga air hanya mampir seperti sebelum-sebelumnya.
Bukannya surut, air justru semakin tinggi masuk melalui sela-sela pintu. Semua berjalan cepat. Kasur mereka sampai terangkat air, kulkas, lemari dan barang elektronik lainnya pun terendam air.