Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_8264.jpeg
Pelaksaan TKA di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Intinya sih...

  • Belajar dari gladi hingga hari H

    • Sekolah sudah menyiapkan simulasi dan gladi bersih untuk mengurangi kepanikan siswa

  • Para siswa merasa deg-degan menjalani ujian TKA pertama kali

  • Sempat ada kendala, tapi semua lancar

    • Pelaksanaan TKA di SMAN 5 berlangsung selama empat hari dengan dua gelombang dan tiga sesi setiap harinya

  • Meski sempat ada kendala teknis, ujian resmi berjalan mulus

  • Soal lebih menantang dari ujian nasional

    • Format soal TKA kali ini ber

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Sukabumi, IDN Times - Ruang komputer di SMAN 5 Kota Sukabumi terasa lebih sunyi dari biasanya. Layar-layar komputer menyala, jari para siswa bergerak pelan di atas keyboard, dan wajah-wajah tegang tampak di antara meja ujian.

Hari ini, Senin (3/11/2025), ratusan siswa SMAN 5 Kota Sukabumi melaksanakan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Program ini digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan dilaksanakan secara serentak. Bagi sebagian besar siswa, ini bukan sekadar ujian, tapi pengalaman baru yang bikin jantung berdebar.

"Deg-degan banget karena ini baru pertama kali," cerita Mahar Monita (17), siswi kelas XII saat ditemui IDN Times.

1. Belajar dari gladi hingga hari H

Dua siswa SMAN 5 Kota Sukabumi usai mengikuti TKA (IDN Times/Siti Fatimah)

Untungnya, sekolah sudah menyiapkan segalanya dengan matang. Beberapa pekan sebelumnya, para siswa sudah mengikuti simulasi dan gladi bersih. "Simulasinya sama banget kayak ujian sebenarnya, jadi lumayan terbantu buat ngurangin panik," kata Mahar.

Ia memilih pelajaran Fisika dan Biologi sebagai bidang ujiannya. "Rencananya ingin lanjut ke Teknik Lingkungan. Kampusnya belum tahu di mana, tapi yang penting nyiapin diri dulu," katanya dengan senyum kecil.

2. Sempat ada kendala, tapi semua lancar

Siswa Sukabumi mulai jalani TKA (IDN Times/Siti Fatimah)

Pelaksanaan TKA di SMAN 5 berlangsung selama empat hari, dibagi jadi dua gelombang dan tiga sesi setiap harinya. Sekolah menyiapkan dua ruang laboratorium komputer yang diisi sekitar 30–35 siswa per sesi. Total ada lebih dari 400 siswa yang ikut.

Menurut Nining Yuningsih, staf kurikulum yang juga sekretaris panitia TKA, semuanya berjalan lancar. "Dari pemerintah sebenarnya nggak wajib, tapi kami menganjurkan semua siswa ikut. Minimal mereka bisa tahu sejauh mana kemampuan mereka," ujarnya.

Meski sempat ada sedikit kendala teknis waktu gladi bersih, beberapa komputer tiba-tiba keluar dari sistem, ujian resmi kali ini berjalan mulus. "Syukurlah, pas hari H nggak ada masalah," katanya, lega.

3. Soal lebih menantang dari ujian nasional

Siswa sebelum memasuki kelas untuk TKA (IDN Times/Siti Fatimah)

TKA kali ini punya format soal yang berbeda dari ujian nasional sebelumnya. Selain pilihan ganda, ada juga tipe benar–salah yang bikin siswa harus benar-benar paham konsep.

"Kalau dulu Fisika identik sama hitung-hitungan, sekarang dalam satu soal bisa ada unsur konsep dan perhitungannya juga," tutur Nining.

"Jadi anak-anak dituntut bukan cuma bisa berhitung, tapi ngerti konsep juga," kata dia.

4. Optimistis bisa tembus perguruan tinggi bergengsi

Rado Ar Rahman, siswa SMAN 5 Kota Sukabumi ikut TKA (IDN Times/Siti Fatimah)

Buat Rado Ar Rahman (17 tahun), ujian ini jadi pengalaman berharga. "Awalnya sempat gugup, tapi setelah lewat sesi pertama rasanya lega," katanya.

Rado mengambil Biologi dan Bahasa Indonesia tingkat lanjut, dan berharap bisa masuk jurusan Kesehatan Masyarakat di UNPAD. Ia juga menyadari, nilai TKA ini bisa jadi bekal penting buat masa depan.

"Kalau pun nanti gak lolos SNBP, masih bisa coba jalur lain. Yang penting sekarang tahu kemampuan diri," ujarnya optimis.

Editorial Team