Cerita di Balik Keberhasilan Ekspor UMKM Godhong Asri

Bekasi, IDN Times - Di Bekasi, Jawa Barat, ada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan alam untuk menghasilkan produk fesyen yaitu UMKM Godhong Asri. UMKM milik Asri Ningtyas ini berdiri sejak 2021 dan memproduksi produk turunan kain ecoprint yang ramah lingkungan.
Setiap bulannya, Godhong Asri bisa menghasilkan 500 produk fesyen mulai dari baju, mukena, hingga sepatu. Saat ini mereka baru saja berkolaborasi dengan Bea Cukai agar bisa terus berkembang hingga menembus pasar internasional.
"Bea Cukai sebagai perwakilan pemerintah dalam mengawal perdagangan internasional dalam hal ini kegiatan ekspor dan impor, beruntung bisa menemukan UMKM Godhong Asri. Berkolaborasi dengan UMKM ini, Bea Cukai berupaya membantu Godhong Asri mengembangkan usahanya sambil melestarikan lingkungan," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (8/1/2024).
1. Bea Cukai berikan layanan Klinik Ekspor bagi UMKM, salah satunya Godhong Asri
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bea Cukai Bekasi ialah memberikan layanan Klinik Ekspor bagi UMKM. Dengan Klinik Ekspor, Godhong Asri dapat berkonsultasi gratis dengan Bea Cukai terkait apa saja yang dibutuhkan agar dapat mengurus perizinan dan melaksanakan ekspor.
Selain itu, Bea Cukai juga bekerja sama dengan para atase perwakilan keuangan di luar negeri untuk memasarkan produk UMKM ini.
"Produk Godhong Asri kami kirim kepada para atase di luar negeri, untuk dapat dipasarkan kepada para pejabat di luar negeri dan warga di sana, dengan harapan ke depannya dapat menemukan mitra kerja sama untuk mendukung pemasaran produk ecoprint.”
“Di samping itu, UMKM juga bisa mendapatkan informasi terkait prosedur kepabeanan dan perdagangan di negara tujuan, agar lancar ketika melaksanakan ekspor," ujar Budi.
2. Ghodong Asri tak hanya raup keuntungan, tapi juga lestarikan lingkungan
Budi optimistis UMKM ini dapat mendulang kesuksesan di pasar mancanegara, karena uniknya produk yang ditawarkan. Diketahui, produk-produk Ghodong Asri sepenuhnya menggunakan teknik ecoprint, sebuah teknik mencetak dan mewarnai kain dengan menggunakan bahan alami.
Teknik ini dipilih oleh Ghodong Asri karena kondisi alam dan lingkungan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.
"UMKM ini berjualan bukan hanya demi keuntungan, tetapi juga melestarikan lingkungan. Motif-motif yang dihasilkan oleh Godhong Asri pun sangat unik, dengan menggunakan media tumbuhan, menghasilkan motif menarik seperti daun, bunga, ranting, dan akar yang memberikan nilai seni tinggi pada sebuah produk," ujar Budi.
Kain yang dimiliki Ghodong Asri pun diproduksi dan diwarnai sendiri dengan menggunakan pewarna alami yang merupakan hasil ekstrasi dari daun, kayu, bunga, dan hasil alam lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan warna kain. Bukan dengan pewarna tekstil, karena limbah yang dihasilkan oleh pewarna tekstil berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Daun, kayu, dan akar yang digunakan juga merupakan hasil sisa dari pohon yang tumbang, sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk produk fesyen yang ramah lingkungan. Saat ini, Godhong Asri berjualan secara online melalui berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram @godhong.asri dan lokapasar seperti Shopee. Produk Ghodong Asri dibanderol dari harga Rp75 ribu hingga Rp400 ribu per potong.
"Meski pemasaran produk Ghodong Asri sudah cukup luas dan UMKM ini sudah menerima banyak prestasi, tetapi masih sulit menembus pasar internasional. Hambatan akses serta minimnya pengenalan produk kepada para calon pembeli, hingga kurangnya informasi yang dimiliki mengenai alur prosedur ekspor kepabeanan dan cukai, menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM ini untuk melebarkan sayapnya ke mancanegara."
"Tantangan inilah yang berusaha kami bantu cari solusinya melalui Klinik Ekspor Bea Cukai Bekasi," ujar Budi.
3. Berharap teknik ecoprint makin dikenal masyarakat
Pada 2024 Bea Cukai Bekasi telah mengadakan acara festival UMKM dan menyertakan Godhong Asri di kegiatan tersebut. Diharapkan, melalui acara itu produk ecoprint semakin dikenal masyarakat dan UMKM ini bisa mendapatkan rekanan perusahaan luar negeri untuk bekerja sama dalam hal pemasaran dan pendistribusian produk.
Budi juga menyebutkan Bea Cukai, sebagai instansi yang mengemban fungsi trade facilitator dan industrial assistance memiliki fasiltias Kemudahan Impor Tujuan Ekspor IKM (KITE IKM) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/PMK.04/2019.
Fasilitas yang ditujukan bagi para pengusaha industri kecil ini memberikan pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor agar dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
"Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Kesadaran konsumen tentang keberlanjutan, kearifan lokal, dan keunggulan produk UMKM dapat membuka peluang baru bagi pengusaha kecil, melalui pembelian dan promosi produk lokal, pemerintah dapat menjadi agen perubahan dalam mendukung UMKM," ujarnya.
Godhong Asri, dan UMKM berpotensi ekspor lainnya merupakan kunci untuk membangun ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, masyarakat, dan kolaborasi dengan sektor swasta, UMKM dapat semakin berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi agen perubahan positif bagi komunitas lokal dan perekonomian secara keluruhan.
"Melalui kerja sama seluruh pihak, Godhong Asri kami harap dapat membentuk masa depan yang lebih cerah untuk UMKM Indonesia lainnya," kata Budi.