Cegah Banjir di Cingised, Pemkot Bandung Bangun Rumah Pompa Cironggeng

Meski sudah ada fasilitas ini, Yana mengingatkan warga agar bersama-sama menjaga lingkungan termasuk meminimalisir sampah. Karena limbah rumah tangga kerap menjadi penghambat air dari selokan ke sungai.

“Kami harapkan masyarakat jangan buang air limbah domestik ke drainase. Sebab ini bisa memengaruhi (berdampak terjadinya banjir),” ujar Yana.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi menyebut, ada dua pompa di Rumah Pompa Cironggeng yang masing-masing memiliki kapasitas 150 liter per detik, atau total 300 liter per detik.

Dengan kapasitas tersebut, diperhitungkan genangan air atau banjir dapat surut dalam kurun waktu sekitar 40 menit.

“Kita bisa sebut ini sebagai percontohan tempat di Kota Bandung yang berhasil atasi banjir,” ujar Didi.

Selanjutnya, Pemkot Bandung berupaya meningkatkan upaya penanganan banjir lewat perbaikan drainase dan juga rumah pompa. Terdekat, wilayah Cibaduyut ditargetkan memiliki rumah pompa sebagai upaya penanganan banjir.

Sebelumnya Pemkot Bandung telah meresmikan rumah pompa air dan lanskap kolam retensi Rancabolan di kawasan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Alat pompa dipersiapkan guna mengurangi dampak banjir yang selama ini menggenangi kawasan Gedebage dan sekitarnya termasuk pemukiman warga.

Dia menuturkan, selama ini banjir di sekitar Gedebage memang kerap terjadi ketika hujan deras terjadi. Kolam rentensi yang ada pun tak mampu menampung debit air sehingga banjir kerap terjadi.

"Mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan titik banjir yang juga terjadi di Kantor Dishub Bandung," kata Yana, Rabu (14/12/2022).

Menurutnya, keberadaan rumah pompa air ini memang tidak bisa menghilangkan banjir di Gedebage ketika debit air tinggi. Namun, cara ini diharap bisa mengurangi waktu genangan air.

"Prinsipnya Pemkot Bandung berupaya mengurangi titik banjir. Walaupun kalau terjadi minimal waktu surut lebih lama," kata dia.