Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-27 at 7.35.23 AM.jpeg
Pameran seni di Grey Art Gallery, Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Banyak seni yang bisa dilihat

  • Selami makna dan gagasan di balik setiap karya

  • Berlangsung hingga 31 Agustus

Bandung, IDN Times - Jalan Braga menjadi tempat yang tidak akan dilewatkan masyarakat ketika berwisata ke Kota Bandung. Sebagai salah satu jalan yang ikonik, jalanan ini mempunyai keunikan sendiri dengan banyaknya bangunan tua sehingga menjadikan spot menarik untuk berswafoto.

Untuk kalian yang ingin mencari spot selain di jalanan Braga, Grey Art Gallery bisa jadi pilihan. Tempat yang menawarkan beragam karya seni ini sering kali memiliki tema berbeda-beda sehingga tak bosan untuk disambangi.

Ini juga yang dilakukan Talita Nabilah, salah satu wisatawan dari Jakarta. Jalan-jalan ke Bandung dia tidak lupa untuk mendatangi Braga demi mengabadikan momen bersama teman-temannya.

"Sering ke Bandung main sama temen. Pas jalan lihat ada galeri ini ya udah coba masuk dan bagus ternyata karya-karyanya," kata Talita, Sabtu (26/7/2025).

1. Banyak seni yang bisa dilihat

Pameran seni di Grey Art Gallery, Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, saat masuk pertama kali ke galeri ini banyak seni berupa kata-kata. Konsep ini sangat menarik karena jarang ditemui di galeri seni lainnya. Namun, ketika masuk ke tempat lain di galeri ini, dia juga menemukan karya seni lain yang bentuknya unik tidak hanya kata-kata saja.

"Keren sih ini kaya gabungan beberapa seni di satu galeri," kata dia.

Saat ini Grey Art Gallerry memang sedang menampilkan perpaduan karya lintas generasi, mulai dari seniman muda, praktisi menengah, hingga tokoh-tokoh senior yang selama ini turut membentuk wajah seni rupa kontemporer Bandung.

General Manager Grey Art Gallery Angga A. Atmadilaga menyatakan pameran ini menjadi ajang kolaboratif antara sejumlah ruang seni seperti Grey Art Gallery, BdgConnex, Art Jakarta dan HolyZpace yang menghadirkan perpaduan karya lintas generasi, mulai dari seniman muda, praktisi menengah, hingga tokoh-tokoh senior yang selama ini turut membentuk wajah seni rupa kontemporer Bandung.

"Mengangkat semangat ‘Angkat’ dalam konteks budaya Sunda yang berarti ‘pergi’ atau ‘berpindah tempat’," ungkapnya.

2. Selami makna dan gagasan di balik setiap karya

Pameran seni di Grey Art Gallery, Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Angga, pameran ini mengajak publik untuk ikut serta dalam transformasi wacana seni melalui karya, narasi, serta ruang dialog kreatif. Tak hanya menyajikan karya visual, pengunjung juga diajak menyelami makna dan gagasan di balik tiap karya, yang diciptakan oleh para perupa dengan suara khas zamannya.

"Sebagai bentuk inklusi dan regenerasi, program “Panggilan” yang ditujukan bagi seniman muda berhasil mengumpulkan 95 karya dari proses open submission. Setelah kurasi ketat, sebanyak 31 karya dari 31 seniman muda dipilih untuk dipamerkan dalam Angkat 2025," jelasnya.

Pameran ini lanjut Angga, juga menampilkan empat nama besar yang memiliki pengaruh kuat dalam perkembangan seni rupa Bandung, yaitu Asmudjo J. Irianto, Herry Dim, Actmove dan REEXP. Mereka tidak hanya memamerkan karya, tetapi juga membuka ruang refleksi atas perjalanan praktik seni lintas generasi. Pameran ini sendiri dikuratori oleh tim kurator terpilih yakni Angga A. Atmadilaga, Anton Susanto, Rizki A. Zaelani dan Rifky “Goro” Effendy, yang merancang pameran dengan pendekatan tematik serta pemetaan naratif yang menyeluruh.

"Melalui tema besar Angkat, pameran ini tidak hanya menjadi titik temu bagi pelaku seni, tetapi juga menjadi ajakan terbuka kepada publik untuk aktif terlibat dalam proses perubahan sosial seni yang lebih dinamis dan inklusif.

3. Berlangsung hingga 31 Agustus

Pameran seni di Grey Art Gallery, Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Pameran ANGKAT 2025 bukan hanya selebrasi atas keberagaman praktik seni di Bandung, tetapi juga menjadi ruang pertemuan antara generasi, pendekatan artistik, dan gagasan-gagasan yang merupakan bagian dari lanskap seni rupa kontemporer Bandung. Bagi wisatawan yang ingin datang cukup membayar Rp20.000 pada hari biasa dan Rp30.000 pada hari libur. Pameran ANGKAT 2025 berlangsung dari Tanggal : 25 Juli – 31 Agustus 2025.

Editorial Team