Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cari Dana untuk 17-an, Puluhan Rumah di Bandung Diubah Jadi Desa Hantu

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Jelang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, masyarakat sering menyelenggarakan kegiatan Agustusan. Penggalangan dana pun dilakukan para warga dengan berbagai cara.

Namun, cara menggalang dana secara unik dilakukan warga RW 06, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Mereka mengubah rumah warga menjadi wahana rumah hantu dengan mematikan lampu dan mendesainnya seperti rumah hantu.

"Jadi kita bisa buat wahana seperti ini atas dukungan semua warga. Termasuk dukungan dari Bapak Lurah, kami juga sangat apresiasi dengan anak-anak muda di sini yang ikut andil," kata Ketua Karang Taruna RW 06, Kelurahan Cicadas Adi Santoso, Kamis (1/8/2024) malam.

1. Tiket wahana hanya Rp3.000

Desa Hantu di Kota Bandung. IDN Times/Istimewa
Desa Hantu di Kota Bandung. IDN Times/Istimewa

Kondisi rumah hantu ini cukup menyeramkan. Teriakan warga yang melewati jalan itu bergantian terdengar Apalagi saat kuntilanak yang tiba-tiba tertawa kencang di sebuah pohon di sana. Pocong pun seolah-olah jatuh dari langit dan membuat mereka yang lewat kaget sekaget-kagetnya.

Para pemilik rumah di Desa Hantu ini rela mematikan aliran listrik demi kesan horor. Di sana pun kerap muncul kuntilakan, hingga genderuwo yang berdiri di sebuah gang kecil dengan panjang sekitar 50 meter.

Tiket untuk menjajal wahana ini hanya Rp3.000 per orang. Dengan harga yang terjangkau para pengunjung bisa merasakan sensasi horor melihat berbagai hantu.

Menurut Adi nantinya keuntungan dari wahana ini akan digunakan untuk kegiatan 17 Agustusan. Terlebih untuk kegiatan 17 Agustusan sekarang sudah tidak boleh meminta sumbangan. Termasuk tidak boleh mencari dana dari mengamen. "Insya Allah positif dan hasilnya bisa berguna bagi masyarakat," katanya.

2. Pengunjung menikmati wahana ini

IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Dibuatnya wahana ini merupakan hasil rembugan warga di RW 06. Ketika sebuah rumah hantu sudah biasa dibuat, warga sekitar menginisiasi untuk membuat Desa Hantu.

Salah seorang warga Heni Wahyuningsih (51) mengaku cukup berkesan dengan Desa Hantu tersebut. Dia pun terpaksa menutup mata saat hantu-hantu yang cukup mengerikan itu mendekati dirinya.

"Apalagi teman saya ini pas masuk barengan merem terus. Dia tidak mau melihat hantu-hantu di Desa Hantu tersebut. Hebatnya itu bagaimana bisa ada kuburan di tengah jalan lengkap dengan batu nisan. Makin membuat seram," katanya.

3. Kegiatan diselenggarakan selama tiga hari

sumber gambar didapat dari depositphotos.
sumber gambar didapat dari depositphotos.

Lurah Cicadas Tjakra Irawan menyatakan desa dengan nuansa hantu ini bisa dikatakan yang pertama di Kota Bandung. Dia menilai para pemuda di RW 06 Kelurahan Cicadas ini telah mengembangkan jiwa ekonomi kreatif melalui kegiatan tersebut.

"Ini juga merupakan contoh optimalisasi potensi masyarakat. Namun yang utama yang perlu dicontoh adalah sinergi dari masyarakat yang mau bahu membahu tanpa paksaan menyukseskan acara ini," katanya.

Selain wahana Desa Hantu, bazar dari masyarakat setempat juga membuat acara semakin menarik. Permainan-permainan seperti lempar gelang dan tembak-tembakan juga membuat acara semakin meriah.

Tjakra pun berharap dengan apa yang dilakukan para pemuda dan warga RW 06 ini bisa menjadi contoh positif. "Acara ini akan berlangsung dari Kamis-Minggu nanti. Tetapi untuk Desa Hantu ini tiketnya saja tadi sudah ludes terjual," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie Sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us