Pexels/Startup Stock Photos
Biasanya, bisnis yang baru berdiri jarang memiliki waktu ataupun kemampuan untuk mentransformasi operasional mereka menjadi serba-digital dan serba-otomatis. Hal ini bisa berakibat pada kesalahan dalam absensi kehadiran, penugasan sif, korupsi waktu kerja, atau pembayaran lembur yang salah.
Banyak pula faktor kesalahan manusia serta ketidakakuratan data yang membuat produktivitas perusahaan menjadi rendah, dan biaya pengoperasian SDM melonjak tinggi, karena menggunakan cara manual yang menghabiskan waktu.
Selain itu, di tengah situasi new normal pascapandemik COVID-19, StaffAny juga melihat adanya lonjakan permintaan terhadap sistem absensi nirsentuh (contactless) yang dapat menggantikan dan memodernisasi kartu absen atau sistem biometrik.
Untuk masalah itu, StaffAny menyediakan software SaaS penjadwalan yang terintegrasi secara real-time dan mampu menyederhanakan pembagian waktu untuk pekerjaan sif. Selain itu, software ini juga bisa membantu penilaian kinerja masing-masing staf dan membuat konsolidasi timesheet setiap akhir bulan.
Menurut Nidzar, pemilik sebuah bisnis food and beverage bernama Pasela, StaffAny telah banyak membantunya dalam urusan SDM. “Saya sangat menyukai sistem yang dihadirkan StaffAny, di mana kami bisa mengecek kehadiran staf secara real-time, apakah mereka sudah masuk atau belum,” katanya.