Bandung, IDN Times - Anjing merupakan teman manusia. Tetapi, anjing juga sering kali menjadi makanan manusia yang dijual di warung pinggir jalan. Kondisi ini bukan terjadi di negara orang, melainkan di Indonesia.
Di Kota Bandung misalnya, penjualan daging anjing masih terjadi. Setidaknya ada 10 warung yang menjual makanan ini seperti di kawasan Awiligar, Soekarno Hatta, Cibiru, Gatot Soebroto, dan Sarijadi. Sementara di kota tetangga, yaitu Cimahi, ada sekitar 15 tempat menjual daging anjing siap santap.
Hal itu disampaikan pendiri Give Dog Second Change (GDSC) Aditya Hoesaeni Tuturoong. Menurutnya, penjualan daging anjing masih marak meski pemerintah telah mengimbau agar hewan ini tidak diperjualbelikan atau tidak dibunuh untuk kemudian dijadikan makanan.
Persoalan ini pula yang membuat Adit, sapaan akrabnya, mendirikan shelter GDSC. Sebuah tempat penampungan anjing, khususnya anjing kampung, agar bisa hidup layak tanpa takut ditangkap dan dijual secara ilegal.
"Saya ingin mengurus anjing liar yang terlantar atau dibuang pemiliknya. Kasihan mereka hidup dijalanan. Kadang ada yang ditangkap terus dijual begitu saja (untuk dimakan)," ujar Adit ketika berbincang dengan IDN Times, Jumat (15/10/2021).