Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-12-08 pukul 08.55.35_d799061b.jpg
Dok IDN Times

Intinya sih...

  • Bukti talenta digital Indonesia siap berkompetisi di pentas dunia

  • Kompetisi Excel berlevel Esports

  • Membangun tradisi prestasi dan daya saing SDM Indonesia di era ekonomi data

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Indonesia kembali menunjukkan kemampuan talenta digitalnya di kancah global. Calvin Lim, juara Microsoft Excel World Championship Indonesia (MEWCI) 2025, resmi mewakili Indonesia pada putaran final Microsoft Excel World Championship (MEWC) 2025 yang diselenggarakan di HyperX Arena, Luxor Hotel & Casino, Las Vegas, Amerika Serikat, 1–3 Desember 2025.

MEWCI merupakan kompetisi Excel berskala nasional yang digelar oleh PT Pos Properti Indonesia sebagai pemegang lisensi resmi Financial Modeling World Cup (FMWC) di Indonesia. Tahun ini, kompetisi diikuti 356 peserta dari kategori BUMN, profesional, dan mahasiswa di Point Arena Jakarta. Calvin tampil sebagai juara nasional pada babak final 27 September 2025 dan berhak melaju ke MEWC di Amerika Serikat.

Keikutsertaan Calvin menjadi momentum penting bahwa Indonesia memiliki talenta digital yang siap bersaing dalam arena kompetensi berbasis data di tingkat dunia. Di tengah percepatan transformasi digital, kemampuan mengolah data dipandang sebagai pilar daya saing nasional.

1. Bukti talenta digital Indonesia siap berkompetisi di pentas dunia

Dok IDN Times

Direktur PT Pos Properti Indonesia, Junita Roemawi, menyampaikan bahwa partisipasi Calvin merupakan bentuk keberlanjutan komitmen perusahaan menghadirkan talenta digital unggul.

“Ini tahun kedua Indonesia hadir di Las Vegas. Calvin menunjukkan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di panggung yang sama dengan peserta dari berbagai negara,” ujar Junita.

Ia menegaskan bahwa capaian Calvin bukan hasil instan. Tahun sebelumnya, Calvin sudah masuk jajaran peserta terbaik dalam babak kualifikasi global dan kembali naik ke level yang lebih tinggi berkat persiapan matang dan konsistensi.

“Kami berharap ini menjadi pemantik lahirnya lebih banyak talenta digital dari Indonesia,” tambahnya.

Calvin sendiri mengaku tantangan dalam kompetisi MEWC jauh lebih berat dibandingkan kompetisi nasional.

“Pertandingannya sangat intens, tekanannya besar, tapi justru itu yang membuat pengalaman ini berharga. Saya bangga bisa membawa nama Indonesia,” tutur Calvin dari Las Vegas.

2. Kompetisi Excel berlevel Esports

Dok IDN Times

Selama tiga hari, para atlet data bertanding dalam format Excel esports mulai dari babak 64 besar, semifinal, hingga final dengan perebutan hadiah 61.500 dolar AS yang disponsori oleh Microsoft dan Sheetcast.

Selain pertandingan, peserta juga mengikuti “The Active Cell” Training Camp, masterclass tentang Microsoft Excel dan financial modeling yang dipandu para pakar internasional—sebagai ruang belajar dan jejaring global bagi analis keuangan, profesional data, dan komunitas Excel dunia.

Dalam hasil akhir, Calvin menyelesaikan kiprahnya di babak quarterfinal dan menempati peringkat ke-60 dari 64 peserta. Walau belum masuk papan atas, capaian tersebut menjadi pengalaman strategis sebagai tolok ukur kesiapan talenta Indonesia menghadapi kompetisi global di masa mendatang.

3. Membangun tradisi prestasi dan daya saing SDM Indonesia di era ekonomi data

ilustrasi microsoft excel (freepik.com/rawpixel.com)

Junita menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam MEWC tidak hanya mengejar prestasi individu, tetapi bagian dari strategi membangun kompetensi SDM di bidang data dan analitik.

“Lewat MEWCI dan keikutsertaan di MEWC, kami ingin menunjukkan bahwa kemampuan mengolah data kini menjadi salah satu kunci bersaing di tingkat global. Pos Properti akan terus membuka ruang bagi talenta muda untuk mengasah kemampuan analisis dan problem solving,” ujarnya.

Pos Properti Indonesia berkomitmen menyelenggarakan kompetisi MEWCI secara berkelanjutan agar lebih banyak generasi muda Indonesia memiliki kesempatan masuk arena kompetisi data kelas dunia.

Calvin menilai MEWC bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi pengalaman yang memperluas wawasan tentang standar keahlian global.

“Ini baru permulaan. Semoga ke depan lebih banyak anak Indonesia bisa berdiri di panggung seperti ini,” ungkapnya.

Editorial Team