Bandung, IDN Times - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati hingga saat ini tampak seperti mati suri. Rute penerbangan di bandara ini hanya menyisakan Surabaya-Kertajati. Padahal sebelumnya, 11 rute penerbangan sempat hilir mudik dari bandara ini. Kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan kemewahan dari segi fasilitas yang dimiliki BIJB Kertajati.
Coorporate Secretary PT BIJB Arief Budiman menjelaskan, hingga saat ini BIJB Kertajati memang tidak ramai dimanfaatkan oleh masyarakat untuk terbang ke berbagai daerah. Hal ini kemudian berdampak pada lengangnnya kegiatan non-aero di setiap lantai. Padahal manajemen BIJB sejauh ini telah menyiapkan 250 tenant/booth/ atau ruangan yang bisa digunakan untuk membuka jasa usaha maupun ruang perkantoran.
Dari 250 tenant yang bisa disewa, saat ini baru terpakai kurang dari satu persen. Malahan jumlah tenant yang digunakan pun sebenarnya masih kurang dari sepersen.
Sepinya toko dan ruangan untuk perkantoran memang disebabkan oleh sedikitnya penumpang yang menggunakan bandara. Alhasil pihak yang sudah melakukan kontrak dengan manajemen BIJB Kertajati seperti kafe, money changer, hingga sejumlah perbankan masih menunggu keramaian bandara sebelum membuka dalam jangka waktu lama.
"Kalau sudah ramai mereka akan masuk. Ada juga yang sekarang mulai loading, dekor dan lain-lain," ujar Arief beberapa waktu lalu.