Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mobil derek berusaha mengevakuasi bus yang terlibat kecelakaan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bandung, IDN Times - Kepolisian mengungkap sejumlah fakta kondisi bus yang alami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Salah satunya fakta yakni bus tersebut ternyata sempat alami kebakaran ketika berada di jalan Tol Cipularang kilometer 88. Kejadian kebakaran tersebut bahkan hanya berselang 17 hari dari kecelakaan di Ciater, tepatnya pada 27 April 2024.

Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo mengatakan, setelah alami kebakaran pengelola bus berinisial A hanya melakukan pergantian interior dan permak beberapa bagian yang rusak. Ini dilakukan agar bus tersebut tidak terendus masyarakat sehingga bisa diseawakan kembali.

"Ini diakui bahwa bus tersebut pernah terbakar dan mengusulkan mengganti nama. Pada saat terbakar nama Trans Maulana Jaya, setelah terbakar bus diganti nama PO Putera Fajar Wisata, dengan tujuan bus tidak dikenali sehingga bisa disewakan," kata Wibowo dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (28/5/2024) malam.

1. Perbaikan bus jarang dilakukan

Pemeriksaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok yang Terguling di Subang. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Tersangka A yang menjadi orang kepercayaan pemilik PO Bus berinsial AI, disebut tahu bahwa bus ini tidak memiliki izin usaha dan uji KIR kendaraan pun sudah kadaluarsa. Di sisi lain, A tidak melaksanakan perawatan secara kontinyi khususnya pada sistem rem dan mengetahui ada banyak masalah teknis pada kendaraan tersebut.

Dari keterangan supir berinisial S, tersangka A sebenarnya sudah mendapatkan laporan mengenai kondisi bus yang bermasalah. Namun, A tidak pernah menyuruh S untuk berhenti mengoperasionalkannya.

"Legitimasi KIR kendaraan sudah tidak berlaku sampai 6 Desember 2023. Padahal tujuan KIR ini untuk memberikan jaminan keselamatan teknis kepada pengguna kendaraan bermotor," ujar Wibowo.

2. Dimensi bus diubah agar bisa angkut beban lebih besar

Editorial Team

Tonton lebih seru di