Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Istimewa/ Bupati Indramayu

Indramayu, IDN Times - Nama Bupati Indramayu Nina Agustina dikait-kaitkan dengan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang hingga kini belum terungkap. Nina disinggung-singgung dalam kasus yang terjadi pada 2016 lalu itu setidaknya oleh dua warganet di media sosial (medsos) facebook.

Salah satu akun membuat status dengan nada tanya. "Pertanyaan......? Vina: -Sebelum 7 Hari- Apa iya, salah siji pelakue ponakane bupati IM? (Apa iya salah satu pelakunya ponakannya bupati IM) Oooh Pantes....."

Status dengan narasi yang mirip juga ditulis pemilik akun lainnya. "Benarkah begitu .... Vina: -Sebelum 7 Hari- Apa iya, salah siji pelakue ponakane bupati IM? Oooh Pantes.....," demikian status dalam unggahan salah satu warganet.

1. Pemkab Indramayu berpeluang tempuh jalur hukum

Ilustrasi hukum. (dok. IDN Times)

Status sebagian warganet itu membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu gusar. Menyikapi hal itu, pemkab setempat akan melakukan kajian, untuk kemudian ketika ditemukan pelanggaran, akan menempuh jalur hukum.

"Kami akan pelajari unggahannya. Kalau ditemukan bukti pelanggaran UU ITE kami tentunya akan perkarakan kasusnya ke polisi," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar kepada wartawan.

Oce menjelaskan, jika dibiarkan, isu tersebut bisa liar di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya melakukan kajian, untuk kemudian memutuskan langkah selanjutnya.

"Langkah ini diambil karena telah membawa Bupati Indramayu dikaitkan dengan kasus Vina Cirebon tersebut. Jadi menurut kami, itu isu liar yang harus dihentikan," kata Oce.

2. Pemkab akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian

ilustrasi orang yang sedang konsultasi pernikahannya(pexels.com/SHVETS production)

Langkah pertama yang dilakukan pemkab setelah muncul status di facebook, jelas dia, akan mengumpulkan semua materi yang beredar. Setelah dinyatakan cukup, jelas Oce, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Indramayu.

"Kita lihat nanti ya. Setelah semua materi terkumpul, kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian," kata dia. 

Langkah hukum yang akan ditempuh pemkab, lanjut Oce, sekaligus sebagai pembelajaran bagi masyarakat untuk bijak dalam menggunakan medsos. Selain itu, isu yang disebut bisa liar itu juga berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat.

"Ini semata sebagai upaya mendidik masyarakat agar tidak mengunggah postingan yang dapat mengganggu kenyamanan seseorang. Dan tentu saja agar kondusifitas daerah tetap terjaga," tegas dia.

3. Proses hukum kasus Vina disorot

Salah satu pelaku pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon, Saka Tatal (tengah), mengaku menjadi korban salah tangkap. Dokumentasi Radar Cirebon

Sementara itu, kasus kematian Vina pada 2016 lalu kembali mendapat sorotan. Salah satu sorotan yang cukup tajam yakni setelah adanya pengakuan dari salah satu terpidana yang sudah bebas, Saka Tatal.

Dalam sebuah tayangan video di akun Instagram Radar Cirebon, Saka mengaku tidak terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Saka mengaku saat malam kejadian, dirinya berada di rumah bersama kakak dan pamannya. 

"Saya juga tidak paham. Saya di rumah waktu malam kejadian, ada sama kakak dan paman dan teman lainnya di malam itu," ujar Saka dari unggahan video di akun Instagram Radar Cirebon itu.

Terkait penangkapan sendiri, Saka mengaku dirinya ditangkap saat akan mengembalikan motor kepada pamannya. Lantaran tidak mengaku sebagai salah satu pelaku pembunuhan, Saka yang saat itu masih di bawah umur mengaku mengalami penyiksaan.

"Anggota polisi semua (yang lakukan kekerasan), saya ga tahu namanya. Akhirnya ngaku juga karena terpaksa, sudah ga kuat lagi (disiksa)," ungkap Saka.

Editorial Team