(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Sementara, Sekjen Serikat Pekerja eFishery, Icad mengatakan, kondisi ini benar adanya bahwa banyak pegawai yang tidak tahu persis fakta mengenai berita yang kini beredar di media sosial terutama soal dugaan fraud.
"Banyak karyawan yang tidak tahu apa-apa. Kami cuma ingin sumbangsih ke perusahan, kami ingin berdedikasi yang bagus untuk perusahaan," ucapnya.
Di sisi lain, ia merespons soal kondisi fraud yang terjadi secara sistematis. Menurutnya, saat ini bisnis tetap berjalan dan tidak mengalami persoalan.
"Saya merasa tidak fair kalau ada berita atau pihak berbicara ini fraud dan sistematis sepertinya tidak elok juga. Kami cuma ingin memberikan uang halal kepada keluarga kami, jadi saya mengecam keras berita tidak berimbang," katanya.
Lebih lanjut, Icad membenarkan bahwa perusahaan kini memberhentikan operasional sementara tanpa ada informasi yang jelas. Terlebih, keputusan ini disampaikan oleh pucuk pimpinan sangat mendadak.
"Operasional disetop jadi belum ada operasional jalan, jadi tadi memang ada yang belum bisa pulang. Tentu ini sangat dadakan dan kami tidak bisa banyak gerak dan tahunya telat," katanya.
Disinggung soal adanya rumor PHK massal, Icad tidak menampik dugaan itu semakin menguat. Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan jelasnya dari jajaran pimpinan.
"Rumor semakin menguat dan ada rencana disusun sebagai opsi utama yaitu untuk likuidasi perusahan dan plan PHK massal sebelum bulan Februari mendatang. Apakah ini valid? ini gaungnya kuat banget dari berbagai pihak, meski kami tidak ingin terjadi," katanya.