Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250813_100110.jpg
Kepala Bulog Jabar Mohammad Alexander. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Harga eceran beras tertinggi Rp12.500 per kg, penyaluran melalui distributor dan outlet binaan Bulog

  • Beras murah untuk jaga inflasi, pemerintah mengeluarkan instrumen bantuan pangan untuk mencegah inflasi

  • Sembako di gerakan pangan murah di bawah eceran, kerja sama dengan Polda Jawa Barat dan polres jajaran dilakukan secara intensif

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Bulog Jawa Barat terus melakukan penyaluran beras Stabilitasasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) ke setiap distributor juga kepada para penyalur dengan target 69.000 ton hingga akhir Agustus 2025. Salah satu cara lainnya yaitu, melalui Gerakan Pangan Murah yang digelar berbagai lembaga pemerintah.

Kepala Bulog Jawa Barat Mohamad Alexander mengatakan, beras murah telah disalurkan kepada masyarakat pada bulan Juli dan Juni 2025. Dia berharap, penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat bisa segera tuntas.

"Target Bulog untuk bantuan pangan di Jawa Barat adalah sekitar 69.000 ton, dengan batas waktu penyaluran hingga akhir Agustus. Ini adalah alokasi untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli. Diharapkan pada akhir Agustus, seluruh penyaluran sudah selesai," ucap Alexander, Rabu (13/8/2025).

1. Harga eceran beras tertinggi Rp12.500 per kg

Gerakan pangan murah di Polda Jabar. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia mengatakan, untuk penyaluran beras SPHP dilakukan melalui distributor juga outlet binaan Bulog atau Rumah Pangan Kita (RPK). Bulog melakukan kerjasama dengan Satgas Pangan Polda Jawa Barat agar penyaluran bisa tepat sesuai dengan sasaran.

Untuk penyaluran beras SPHP sampai Agustus, jumlahnya sudah mencapai 1.000 ton. Bulog juga bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan monitoring dan pengendalian, serta dengan Polda melalui Satgas Pangan, agar beras ini tepat sasaran dan tepat harga.

"Harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP adalah Rp12.500 per kilogram, sehingga tidak boleh ada pedagang yang menjual di atas itu," kata Alexander.

2. Beras murah untuk jaga inflasi

Ilustrasi inflasi emas (freepik.com/mamewmy)

Menurutnya, penyaluran bahan pangan yang dilakukan kepada masyarakat itu bertujuan untuk mencegah terjadinya inflasi. Dia mengatakan, kenaikan harga beras di pasaran cukup mempengaruhi terjadinya inflasi.

"Dengan pemerintah mengeluarkan instrumen seperti beras SPHP dan bantuan pangan ini, inflasi dapat ditekan, mengingat kontribusi beras terhadap inflasi cukup besar. Fenomena yang kita lihat saat ini adalah harga beras mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karena itu, Bulog dengan penguasaan stok yang cukup besar, diminta untuk segera menyalurkan beras tersebut ke masyarakat," ucap Alexander.

3. Sembako di gerakan pangan murah di bawah eceran

ilustrasi sembako (freepik.com/freepik)

Dia menambahkan, kerja sama dengan Polda Jawa Barat juga polres jajaran sudah mulai dilakukan secara itensif. Salah satunya adalah mendukung kegiatan Gerakan Pangan Murah yang menjual bahan pokok dengan harga di bawah eceran.

"Terkait kerja sama dengan Polda Jabar dan 23 Polres, saat ini Bulog sudah secara intensif melaksanakan Gerakan Pangan Murah di masing-masing Polres. Hari ini kami membawa kurang lebih 20 ton beras ke Polda Jabar. Bulog bersinergi dengan semua instansi, termasuk TNI, Polri, dan Kejaksaan, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menggelar Gerakan Pangan Murah di seluruh unit kerja masing-masing instansi," jelas Alexander.

Editorial Team