Bandung, IDN Times - Industri produk tembakau alternatif membutuhkan kajian ilmiah yang menyeluruh yang mengenai produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL), seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, snus dan kantung nikotin.
Hasil dari kajian ilmiah tersebut dapat dijadikan landasan untuk membuktikan bahwa produk HPTL memilki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok sehingga dapat dijadikan solusi untuk menekan prevalensi merokok.
Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo mengatakan, kajian ilmiah memiliki peran penting untuk kehadiran dan penerimaan produk HPTL di masyakarat.
"Dengan adanya hasil kajian ilmiah, para pembuat kebijakan diharapkan dapat merumuskan regulasi yang sesuai dengan profil risiko dan karakterisktik dari produk HPTL, bukan berdasarkan asumsi,” kata Bimmo dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu(4/7/2021).