Bukan Kasus Baru, 36 Murid Keracunan MBG Cipongkor dari Klaster Kedua

Bandung, IDN Times - Kepala Puskesmas Kecamatan Cipongkor, Yuyun Sarihotimah memastikan 36 pelajar yang diduga keracunan bukan merupakan kasus baru. Berdasarkan pendataan terkini para pelajar ini masih dari kasus klaster kedua yang terjadi pada Rabu (24/9/2025).

Merek panik dan trauma hingga akhirnya kembali mendapatkan perawatan baik di Puskesmas Cipongkor maupun RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Mereka ketakutan saja masih trauma keracunan MBG," kata Yuyun saat dikonfirmasi.

Yuyun memastikan tidak ada siswa yang mengalami sakit yang serius. Mayoritas siswa yang mengalami gejala berupa mual, pusing, hingga muntah telah diperbolehkan kembali ke rumah.

"Aman, tidak ada apa-apa, tinggal satu yang masih perlu penanganan," ungkapnya.

Banyaknya siswa yang langsung di bawa ke Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin merupakan langkah sigap dari pihak sekolah maupun tenaga medis.

"Dan disuruh buru-buru ke PKM/Poned Puskesmas Cipongkor," ucapnya.

Sementara, Plt Camat Cipongkor, Bambang Wijanarko membenarkan adanya kasus keracunan berulang di wilayahnya dan menyebut bahwa para korban berasal dari klaster yang sama.

Menurutnya, para siswa merupakan bagian dari kelompok yang sebelumnya mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi paket MBG dari dapur SPPG Maju Jaya, Desa Neglasari.

"Betul korban keracunan lagi, mereka masih yang dari dapur Neglasari. Terdiri dari beberapa sekolah swasta," kata dia.

Adapun rincian sekolah korban yang kembali ke fasilitas kesehatan ini yaitu:

MTs Muslimin 23

MTs Syarif Hidayatullah 4

MA Al-Barqun Najah 1

MI Babakan 6

MA Darulfikri 1

SMP 3 Cipongkor 1

Total: 36 siswa