Bandung, IDN Times - Penggunaan baju impor bekas atau thrifting saat ini masih menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia. Dengan harga yang murah dan barang yang jarang ada di Tanah Air membuat mereka menjadikan pakaian tersebut untuk digunakan dalam keseharian.
Manager Marketing Communications 3 Second, Hendri Sase Perbawana mengatakan, trend penggunaan baju impor bekas sedikit banyak menganggu eksosistem bisnis brand lokal. Maka, ketika Presiden Joko Widodo meminta impor baju bekas dihilangkan, ini menjadi angin segar bagi para produsen fesyen dalam negeri.
"Kami selaku brand lokal cukup senang dengan larangan thrifting karena ini benar-benar sangat menggangu (penjulan produk lokal)," kata Hendri, Minggu (19/3/2023).