Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. (IDN Times/Imam Rosidin)
Umuh mengaku tidak mau kelak menjadi masalah dari pemberian bonus Persib juara ini. Untuk menghindari konflik berkepanjangan, dia memutuskan untuk menolak dan mengembalikan uang yang sudah diberikan Pemprov.
"Saya takutnya jadi beban dan jadi prasangka dari semua Bobotoh bahwa Persib sudah menerima uang Rp1 miliar. Jangan sampai ini jadi masalah, jadi bumerang," katanya.
Baginya, Pemprov Jabar tampak terbebani dengan janji bonus yang sebelumnya dilontarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, selama pawai Persib juara. Seharusnya, pemerintah jangan asal berjanji akan memberikan bonus senilai miliaran rupiah bila memang sulit untuk dilakukan.
"Saudara Herman, Sekda Jabar hati-hati ya, uang Rp1 miliar itu gak susah karena dia menyusahkan sendiri. Apa yang sudah dijanjikan, harusnya jangan bicara dulu, nanti dikumpulkan berapa adanya," katanya.
Lebih lanjut, Umuh menegaskan, klub akan tetap menolak bonus yang diberikan Pemprov, sekalipun nominalnya nanti terkumpul Rp1 miliar.
"Ditolak. Karena apa? Riskan, kecuali ada rinciannya. Kalau tidak jelas ini yang jadi masalah buat saya, tanggung jawabnya bagaimana?" katanya.
Diketahui, Umuh Muchtar sendiri merupakan bapak kandung dari Wagub Erwan Setiawan yang sebelumnya berkonflik dengan Herman Suryatman. Erwan menuding Herman sudah banyak bekerja di luar kewenangannya dan mengambil peran Wakil Gubernur.
Pernyataan Umuh menolak uang pemberian ASN ini juga disampaikannya saat muncul konflik anaknya dengan Herman. Hanya saja, konflik antar keduanya telah selesai dan berkahir damai.
Baik Erwan dan Herman kini sudah islah dan memastikan akan bekerja sesuai tupoksi masing-masing. Namun, Umuh Muchtar belum mengeluarkan pernyataan terbaru setelah peristiwa islah tersebut.