Inin Nastain/ gerbang UNMA
Sementara itu, di UNMA, mahasiswa yang akan sidang skripsi dan wisuda dikenakan kewajiban membayar administrasi dengan total Rp6, 5 juta. Dari kewajiban itu, Degun saat ini sudah melunasi semua kewajibannya.
"Kami kan kampus swasta. Nah, untuk sidang dan wisuda itu dikenai biaya, totalnya Rp6,5 juta. Degun ini sudah selesai semuanya. Dari total itu, Rp1,5 juta di antaranya dibayar dengan uang koin. Dia bawa uang itu di kantong plastik ke bagian keuangan," ujar Wakil Dekan 2 (Bidang Keuangan) UNMA Asep Rahmat.
Bagi fakultas, kata Asep, perjalanan Degun menuju proses wisuda ini memiliki pesan tersendiri. Alhasil, salah satu akademika UNMA menyempatkan diri merekam proses pembayaran Degun itu.
"Ada pesan yang sangat kuat dari Degun ini. Dia mengajarkan tentang kegigihan, kerja keras. Dan dari sisi akademik juga dia berprestasi. IPK dia 3,6. Ini nilai yang luar biasa untuk program studi ini," kata dia.
Video Degun yang membayar biaya sidang dan wisuda dengan uang koin itu, sukses mencuri perhatian dari segenap civitas akademik. Merasa takjub dengan perjuangan salah satu mahasiswanya, civitas akademik UNMA berinisiatif untuk urunan dan diserahkan kepada Degun.
Donasi itu lebih kepada rasa takjub mereka terhadap perjalanan Degun yang terbiasa menyisihkan uang untuk kepentingannya.
Dari catatan kampus, Degun menyelesaikan kuliahnya selama enam tahun. Saat memasuki tugas akhir atau tepatnya setelah kerja praktik, ibunda Degun meninggal.
Kesedihan ditinggal ibunda sempat membuat Degun terpuruk, sehingga dia tidak langsung menyelesaikan tugas akhir. Degun baru menyelesaikan tugas akhir pada tahun ke enam masa kuliah.
Akhir tahun ini, ia akan resmi menyandang gelar ST dari UNMA