Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pelaksanaan salat Idulfitri di Balai Kota Surabaya. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, memprakirakan cuaca di wilayah Jawa Barat pada 31 Maret 2025 atau bertepatan dengan saat Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446, cerah berawan.

“Pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat bertepatan pada Shalat Idul Fitri pada pagi hari cerah hingga berawan,” kata Staf Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Bandung Yuni Yulianti, Minggu (30/3/2025).

Adapun cuaca di berbagai masjid besar di wilayah Jabar saat Shalat Idul Fitru diprakirakan cerah berawan pada suhu udara 20,4 hingga 28 derajat Celcius dan kecepatan angin 10 kilometer per jam.

Dengan kondisi ini, kata dia, jamaah yang melaksanakan Shalat Idul Fitri di lapangan seperti Gasibu, Tegalega, atau Alun-Alun Kota Bandung dapat beribadah dengan nyaman.

Namun, Yuni mengingatkan bahwa meskipun cuaca pagi hari diperkirakan baik, ada potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah Jawa Barat pada sore hingga malam hari.

“Secara umum, cuaca masih didominasi cerah berawan hingga berawan. Namun, karena masih dalam musim penghujan, potensi hujan ringan tetap ada pada sore hingga malam hari,” kata dia.

Lebih lanjut, BMKG menyebut bahwa puncak musim hujan di Jawa Barat telah terlewati. Meskipun begitu, masyarakat tetap diimbau waspada terhadap potensi perubahan cuaca, terutama bagi yang berencana melakukan perjalanan mudik atau aktivitas luar ruangan setelah Shalat Idul Fitri.

BMKG memprediksi curah hujan akan terus menurun secara bertahap. Namun, suhu permukaan air laut yang masih cukup hangat tetap bisa memicu pembentukan awan hujan di beberapa daerah.

“Kepada masyarakat terutama bagi yang mudik selalu waspada tentunya terhadap keselamatan apalagi juga waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang masih terus berpotensi,” kata Yuni.

Sebelumnya, hilal atau bulan sabit tipis penanda 1 Syawal 1446 Hijriah belum memenuhi kriteria minimum menurut pemantauan dari seluruh wilayah Indonesia. Hal ini membuat Hari Raya Idulfitri 1446 H secara hisab akan jatuh pada Senin 31 Maret 2025.
Prediksi itu diumumkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang melakukan pemantauan bulan atau rukyatul hilal di 33 lokasi seluruh Indonesia, Sabtu (29/3/2025).

Seluruh negara MABIMS ini 0 derajat, di bawah ufuk. Jadi di wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria MABIMS sehingga tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin pahing 31 Maret 2025.

Pemerintah menggunakan kriteria Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sebagai penentu awal bulan hijriah. Patokannya adalah tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Namun, pada hari rukyat 29 Maret 2025, tinggi hilal di Indonesia antara -3° 15' 28" (-3,26°) di Jayapura dan -1° 04' 34" (-1,08°) di Banda Aceh. Sedangkan, elongasi di Indonesia antara 1° 36' 23" (1,61°) paling timur dan 1° 12' 53" (1,21°) paling barat. Dengan begitu, hasil rukyat tinggi hilal dan elongasi itu belum memenuhi kriteria visibilitas hilal menurut kesepakatan MABIMS.

Editorial Team