Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diskusi terkait perkembangan pemanfaatan vaksin oleh Biofarma. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kasus Polio kembali terjadi di Indonesia. Kasus ini cukup mengagetkan setelah penyebaran virus tersebut sebelumnya dianggap sudah hilang dalam beberapa tahun lalu. Dari data Kementerian Kesehatan dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.

Kepala Divisi Pengembangan Produk Life Science Bio Farma Acep Riza Wijayadikusumah mengatakan, kasus penyebaran virus ini masih mungkin terjadi seiring kondisi sanitiasi yang kurang baik dan penurunan anak penerima vaksin polio usai pandemik COVID-19. Dia menjelaskan bahwa polio meskipun bukan penyakit baru, tetap menjadi ancaman serius bagi anak-anak, terutama yang belum diimunisasi.

"Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian karena merusak otot-otot pernapasan. Vaksinasi adalah satu-satunya cara efektif untuk mencegah polio," ujarnya dalam diskusi bersama media akhir pekan ini.

1. Manfaatkan vaksin nOPV2 untuk cegah polio

ilustrasi anak terkena polio (unsplash.com/CDC)

Saat ini Biofarma sudah mengembangkan vaksin nOPV2 (Novel Oral Poliomyelitis Vaccine) sebagai upaya pencegahan penyakit polio akibat infeksi virus polio tipe 2. Vaksin nOPV2 ini sudah dikembangkan sejak 2014 sebagai respons terhadap kebutuhan akan vaksin yang lebih aman dan efektif dalam mencegah polio tipe 2, yang hingga tahun 1999 masih menjadi ancaman ganas di berbagai belahan dunia.

"Vaksin ini sudah terbukti efektif, dengan lebih dari 1 miliar dosis yang telah didistribusikan di 35 negara. Di Indonesia sendiri, sekitar 30 juta dosis vaksin sudah digunakan oleh 15 juta anak," ujarnnya.

Vaksin nOPV2 yang diproduksi oleh Biofarma telah melewati serangkaian uji klinis fase 1, 2, 3 yang melibatkan lebih dari 2000 orang dari berbagai belahan dunia. nOPV2 dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, dari orang dewasa, hingga bayi dan anak-anak, termasuk bayi baru lahir.

2. Pengawasan atas vaksin dilakukan secara ketat

Editorial Team

Tonton lebih seru di