potret Ridwan Kamil terima gelar Dr. (H.C) (instagram.com/ridwankamil)
Dengan percepatan infrastruktur, Emil meyakini pemerataan ekonomi akan terjadi, karena baginya infrastruktur yang lengkap akan mengerek perekonomian masyarakat. Namun, rencana obligasi daerah ini masih belum final karena harus disetujui oleh DPRD Jabar.
"Step awalnya sudah awal, tinggal ketok palu antara Pemprov dengan DPRD. Untuk ketok palu sepakat bersama, semua orang harus paham dulu. Bahwa membangun itu tidak bisa 100 persen mengandalkan pendapatan yang rutin seadanya," ungkapnya.
Menurutnya, obligasi daerah ini merupakan solusi dari pemerintah pusat untuk Pemprov Jabar mempercepat pembangunan infrastruktur. Sebab, jika hanya mengandalkan APBD sangat lama, sehingga skema mendapatkan pendanaan lain dari luar APBD harus dilakukan.
"Seperti contoh, saya ilustrasikan rumah tangga. Mau enggak nunggu dulu 20 tahun, dapat uang cash baru membangun rumah. Kamu gunakan instrumen keuangan yang namanya KPR, di-DP, dicicil. Rumahnya jadi, bisa jadi warung," katanya.
Emil menambahkan, target awal jika rencana obligasi daerah terlaksana diharapakan dapat menghimpun dana dua triliun. Target ini dirasakan masih awal dan nantinya bisa menyesuaikan.
"Rp2 triliun saja, iItu sudah paling keren. Menggolkan instrumen keuangan namanya obligasi daerah, surat utang," kata dia.