Tangkap Layar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Untuk diketahui, sebelumnya kepala desa, warga, dan Pemkab Sukabumi merasa keberatan atas video dari Pandawara Grup. Karang Taruna Kecamatan Simpenan juga meminta agar Pandawara Grup segera mengklarifikasi konten video ajakan untuk membersihkan pantai Loji.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Simpenan, Deris Alfauzi mengatakan, jika dalam waktu dekat tidak ada klarifikasi dari Pandawara Grup, maka karang taruna akan melayangkan somasi. Selain itu, ia juga akan membuat laporan kepada polisi.
"Kami akan membuat somasi terkait video viral tersebut. Dalam 2x24 jam kalau tidak ada kejelasan, maka akan kami laporkan, karena itu membuat konten tanpa konfirmasi dan tidak tahu fakta sebenarnya," kata dia.
Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman angkat bicara soal video yang viral itu. Dia mempertanyakan standar yang dipakai Pandawara dalam menetapkan pantai terkotor dari sebelum-sebelumnya hingga saat ini.
"Itu, kan, gak ngerti juga, kan namanya terkotor nomor empat itu kan harus ada standarnya. Kita jadi juara satu, juara tiga biasanya ada standarnya, mereka menetapkan itu bagaimana? Kami juga kan faj ngerti," kata dia.
Adapun isi konten video yang diunggah melalui akun Instagram Pandawara Grup ini memperlihatkan tumpukat sampah di pinggir pantai Cibutun Loji. Mereka menuliskan kalimat 'Selamat Datang di Pantai Terkotor No 4 di Indonesia' di kertas yang ditancapkan dengan bambu.