Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an, ITB mulai membina dan melengkapi dirinya. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapi jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kemudian, pada dasawarsa kedua tahun 1970-an, ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Keakademikan punmakin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri semakin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Pada dasawarsa ketiga tahun 1980-an, ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang semakin lengkap. Jumlah lulusan sarjana juga meningkat dan program pascasarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Saat dasawarsa keempat tahun 1990-an, perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan, kini memiliki 26 Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, 34 Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Dasawarsa ini mengantarkan ITB ke era baru yang ditandai dengan munculnya berbagai gagasan serta pemikiran terbaik untuk pengembangannya.