(Tangkap layar/IDN Times)
Lebih lanjut, Dedi kembali menanyakan terkait dampak pengambilan air terhadap sumber-sumber air yang dinikmati masyarakat sekitar juga untuk kepentingan pertanian. Pihak Aqua mengatakan jika selama ini sudah melakukan kajian bersama Unpad guna menghitung neraca air.
"Jadi neraca air itu berapa sih air hujan yang jatuh? Berapa air hujan yang meresap dan berapa air hujan yang akhirnya mengalir ke sungai? Dengan kajian itu sendiri, itu kita juga melihat adakah korelasi antara air yang kita punya ini, sumber air yang kita punya dengan mata air-mata air yang ada di banyak di luar dari pabrik itu sendiri," kata pihak Aqua.
Untuk diketahui, PT Tirta Investama, produsen Aqua, menegaskan seluruh produk airnya berasal dari sumber air pegunungan yang telah melalui proses penelitian panjang bersama para ahli hidrologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hal itu disampaikan Enang Noerman Fachjar, Vice President Quality and Food Safety Aqua, dalam pernyataannya di akun resmi @danoneindonesia. Enang menjelaskan proses pemilihan dan pengelolaan sumber air dilakukan dengan ketat dan ilmiah untuk menjaga kemurnian serta keberlanjutan lingkungan.
"Dari mana air Aqua berasal? Jawabannya, dari sumber air pegunungan. Melalui proses penelitian panjang bersama ahli hidrologi dari Unpad dan UGM, Aqua memastikan bahwa air tanah dalam yang digunakan berasal dari sumber air yang terhubung dengan 19 pegunungan terpilih di dunia," ujar Enang dikutip Sabtu (25/10/2025).