Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (IDN Times/Fatimah)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (IDN Times/Fatimah)

Intinya sih...

  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke pabrik Aqua di Kabupaten Subang.

  • Dedi menemukan bahwa sumber air Aqua didapatkan dari air bor bawah tanah dengan kedalaman ratusan meter.

  • Pihak Aqua menjelaskan bahwa kualitas air yang dimaksud Dedi sama saja asalkan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini menjadi sorotan masyarakat setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pabrik perusahaan air minum kemasan, Aqua di Kabupaten Subang. Dedi turut menemukan banyak fakta-fakta di pabrik tersebut.

Yang paling mencolok dan menuai banyak komentar yaitu sumber air yang ternyata didapatkan dari air bor bawah tanah dengan kedalaman ratusan meter. Setelah Sidak yang disiarkan dalam akun YouTube pribadinya itu viral, Dedi kemudian menggelar pertemuan dengan perwakilan dari Aqua Danone.

1. Dedi Mulyadi turut banyak menanyakan soal kualitas air

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Pertemuan ini berlangsung di Gedung Pakuan, Bandung, Senin (27/10/2025) dan direkam dalam video kemudian diunggah di akun sosial media Dedi Mulyadi. Dia mengajukan sejumlah pertanyaan pada perwakilan Aqua, terutama soal kualitas dari air itu sendiri.

"Orang bertanya nih hari ini, pertama mana yang lebih berkualitas? Air mata air, air kedalaman tiga puluh meter, air kedalaman seratus meter?," tanya Dedi Mulyadi dikutip, Selasa (28/10/2025).

Pihak Aqua menjawab jika kualitas air yang dimaksud Dedi tersebut sama saja asalkan sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Hanya saja, air dengan kedalaman seratus meter diklaim lebih aman dari kontaminasi unsur lainnya.

"Tapi yang punya kedalaman tiga puluh meter dan seratus meter itu, itu lebih aman dari kerentanan, kontaminasi pencemaran itu," kata pihak Aqua.

2. Beri masukan soal iklan dari Aqua

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi menimpali dengan pernyataan lanjutan jika air bawah tanah yang dibor dan diproses oleh pihak Aqua dipastikan higienitasnya terjamin dibanding air yang ada di permukaan.

"Artinya bahwa air yang di bawah tanah yang dibor itu jauh lebih terjamin higienitasnya dibanding yang di permukaan," kata Dedi.

"Kalau begitu, jangan iklannya tidak boleh air yang terjun karena itu berpotensi tercemar yang terjun itu. Kan saya harus membaca pikiran konsumen walaupun saya bukan marketing bapak," ujarnya.

Selain kualitas air, Dedi juga bertanya tentang potensi pengeboran yang dilakukan Aqua di sumber mata air Subang pada kemungkinan bencana hidrologis seperti longsor atau gempa.

Perwakilan Aqua mengatakan dari hasil studi Badan Geologi, sampai saat ini belum ada potensi pengambilan mata air tersebut bisa menimbulkan pergeseran tanah.

"Dengan adanya eksploitasi kita saat ini memang sudah ada kajian dari badan geologi seperti waktu terjadi longsor itu kan. Ada press release dari penyebab dari longsor itu sendiri jadi memang tidak ada korelasi," tutur pihak Aqua.

3. Aqua pastikan proses produksi sudah baik dan mengikuti aturan

(Tangkap layar/IDN Times)

Lebih lanjut, Dedi kembali menanyakan terkait dampak pengambilan air terhadap sumber-sumber air yang dinikmati masyarakat sekitar juga untuk kepentingan pertanian. Pihak Aqua mengatakan jika selama ini sudah melakukan kajian bersama Unpad guna menghitung neraca air.

"Jadi neraca air itu berapa sih air hujan yang jatuh? Berapa air hujan yang meresap dan berapa air hujan yang akhirnya mengalir ke sungai? Dengan kajian itu sendiri, itu kita juga melihat adakah korelasi antara air yang kita punya ini, sumber air yang kita punya dengan mata air-mata air yang ada di banyak di luar dari pabrik itu sendiri," kata pihak Aqua.

Untuk diketahui, PT Tirta Investama, produsen Aqua, menegaskan seluruh produk airnya berasal dari sumber air pegunungan yang telah melalui proses penelitian panjang bersama para ahli hidrologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hal itu disampaikan Enang Noerman Fachjar, Vice President Quality and Food Safety Aqua, dalam pernyataannya di akun resmi @danoneindonesia. Enang menjelaskan proses pemilihan dan pengelolaan sumber air dilakukan dengan ketat dan ilmiah untuk menjaga kemurnian serta keberlanjutan lingkungan.

"Dari mana air Aqua berasal? Jawabannya, dari sumber air pegunungan. Melalui proses penelitian panjang bersama ahli hidrologi dari Unpad dan UGM, Aqua memastikan bahwa air tanah dalam yang digunakan berasal dari sumber air yang terhubung dengan 19 pegunungan terpilih di dunia," ujar Enang dikutip Sabtu (25/10/2025).

Editorial Team