Bandung, IDN Times - Penyandang disabilitas di Tanah Air masih dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kekurangan baik cara berpikir atau cacat tubuh pada diri mereka acap kali dianggap minor.
Anggapan yang masih melekat ini coba didobrak banyak penyandang disabilitas, salah satunya Aditya. Sebagai penyandang tuna daksa, di mana kaki kananya harus diamputasi, Adit, sapaan akrabnya, coba mengembangkan diri sebagai pemain sepakbola di Indonesia Amputee Football (INAF) atau Sepak bola Amputasi Indonesia.
Sayangnya, persiapan yang sudah dilakukan Adit dan tim dari INAF untuk berlaga di kejuaraan internasional harus tertunda akibat adanya pandemik COVID-19. Hal itu membuat tim harus dibubarkan lebih dulu dan menjalankan pelatihan masing-masing di daerahya.
Tak ingin berleha-leha, Adit pun tetap menjalankan pelatihan secara rutin untuk mengasah kemampuan dan fisiknya. Di tengah kesibukannya berlatih, dia pun sempat memberikan pelatihan sepakbola kepada sesama penyandang disabilitas dari Sukabumi.