Berbagai Komunitas dan Lembaga Terus Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur

Bandung, IDN Times - Bantuan untuk warga korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur terus berdatangan dari berbagai pihak. Mulai dari uang, kebutuhan makanan dan minum, logistik, hingga kendaraan menjadi barang yang akan diberikan pada warga di sana.
Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya menuturkan, total sudah ada 4.745 bantuan dengan total jika diuangkan sekitar Rp3,6 miliar. Menurutnya, saat ini kebutuhan terpenting dari warga korban gempa bumi Cianjur yaitu membuat suasana di pengungsian nyaman.
"Saat ini di lapangan tentu saja bukan hanya urusan pangan saja, tapi bergeser agar fokus pada mereka untuk lebih nyaman. Di antaranya dengan menghadirkan tempat tinggal sementara agar bisa lebih sedikit permanen," ujar Atalia.
1. Siapkan tempat nyaman untuk warga terdampak

Untuk menyiasati, Jabar Bergerak berkolaborasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat dan PT. Urbane Indonesia yang berbasis di Kota Bandung, akan menghadirkan fasilitas tempat nyaman, baik itu penyediaan air bersih termasuk juga ruang serbaguna.
"Jadi alhamdulillah bantuan banyak sekali tinggal kami informasikan apa yang sesuai dengan lapangan. Oleh karenanya kita ketuk pintu banyak perusahaan termasuk juga masyarakat," kata dia.
2. Pengusaha harus bantu para warga terdampak

Batuan pun datangan dari para pengusaha di Jawa Barat yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar. Mereka memberikan sumbangan ke Kabupaten Cianjur melalui beberapa titik.
Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik menuturkan, pemberian bantuan diberikan ke titik gempa di daerah Ciendeur, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Penyerahan dilakukan di Pendopo Cianjur dan diterima oleh Asda 2 Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Toyib.
Bantuan yang diberikan sebanyak dua truk bantuan berupa selimut, sarung, mukena, tenda, obat nyamuk lotion, sarden, biskuit kaleng, vitamin, obat–obatan, pampers dewasa, susu untuk balita, dan lain sebagainya.
"Bantuan berupa barang–barang kebutuhan yang sebelumnya sudah ditanyakan kepada koordinator relawan yang juga Ketua RW Desa Cieundeur sehingga barang–barang sumbangan tersebut tepat guna dan tepat sasaran," ujar Ning.
Ning mengatakan, beberapa titik pengungsi di Desa Cieundeur tersebut dibangun di sepanjang pinggiran sawah, menjauhi bangunan–bangunan. Karena masih ada trauma jika masih ada gempa susulan.
Lokasi menuju titik pengungsi tersebut pun, kata Ning, masih sangat gelap dan mengkhawatirkan karena jalan di tengah pemukiman yang sempit. Selain itu, banyak reruntuhan dan masih terdapat retakan–retakan bangunan yang tertahan sehingga dikhawatirkan akan rontok apabila terjadi gempa susulan.
Menurutnya, pemulihan di Cianjur diprediksi memakan waktu beberapa bulan karena banyaknya bangunan yang roboh. Oleh karena itu, Ning menyampaikan akan ada bantuan lanjutan dari Apindo Jabar.
3. Bupati Cianjur tegaskan warganya masih butuh bantuan

Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bahwa isu masyarakat Cianjur tidak butuh bantuan salah besar. Itu merupakan hoaks yang bisa memberikan dampak buruk pada pemulihan korban bencana.
"Masyarakat Cianjur tetap membutuhkan bantuan bukan sekarang saja tapi ke depan sampai masyarakat berpenghasilan stabil dan ekonomi tumbuh kembali dan recovery terselesaikan.
Menurutnya, saat ini pemberian bantuan logistiik khususnya makanan dan minuman kepada korban gempa Cianjur disebut tidak merata. Pemberian yang dilakukan secara sendiri baik perorangan maupun lembaga membuat jumlah bantuan untuk satu tempat dan tempat lainnya timpang tindih.
"Evaluasi kami di lapangan pembagian sekarang tidak merata. Ada di posko penumpukan bantuan, sedangkan di posko lain tidak optimal menerima bantuan tersebut," kata Herman.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat atau relawan yang ingin berdonasi untuk bisa memberikan bantuannya ke posko yang tersedia. Posko utama bantuan bencana ada di kantor Pemda Cianjur, Polres Cianjur, dan Kodim 06/08 Cianjur.