Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Wakil Presiden Indonesia nomor urut 1, 2, dan 3 (instagram.com)

Bandung, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (Kema) Universitas Padjadjaran memberikan beberapa catatan usai debat keempat Pilpres 2024. Catatan paling menonjol dari tiga Calon Wakil Presiden (cawapres) itu ialah mengenai hilirisasi pertanian yang luput dari pembahasan.

Adapun tema debat keempat Pilpres 2024 ini yaitu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Ketua BEM Kema Unpad Haikal Febrian Syah mengatakan, pada sektor pangan para paslon atau panelis debat tidak menyentuh soal hilirisasi pertanian. Menurutnya, persoalan pertanian tidak hanya soal subsidi pupuk, dan penyediaan lahan.

"Permasalahan pertanian hari ini kan juga membahas bagaimana harga pangan yang tidak manusiawi. Itu tidak terbahas, bahkan tidak menjelaskan juga, dan tidak sedikit pun membahas terkait permasalahan mafia-mafia pangan," ujar Haikal, Senin (22/1/2024).

1. Solusi kongkret persoalan sektor pangan masih belum maksimal

Stok bahan pangan Surabaya. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Selain itu, Haikal mengungkapkan, pembahasan soal sektor pangan tidak pula memunculkan solusi kongkret yang ditawarkan pada masyarakat. Menurutnya, tidak ada pembahasan soal pemberian jaminan keuangan pada para petani.

"Sayang sekali tidak dibahas permasalahan solusi yang ditawarkan untuk memberikan jaminan keuangan kepada pertanian itu sendiri. Itu kalau dari aspek pertanian," ucapnya.

2. Persoalan penanganan wilayah bekas tambang juga tidak dibahas

Pixabay

Sedangkan dalam aspek pertambangan, Haikal menerangkan, dalam debat kemarin panelis tidak turut memunculkan pembahasan soal penanganan wilayah bekas pertambangan. Dia mengatakan hal itu harusnya turut dibahas dan diberikan solusinya.

"Tidak ada pembahasan konkret bagaimana pengelolaan kembali tambang-tambang pasca-tambang, sementara itu kan diatur juga dalam undang-undang. Bagaimana perusahaan juga harus berkewajiban mengelola kembali lahan-lahan pasca-tambang itu," ujarnya.

Selain itu, debat kemarin menurutnya tidak turut membahas soal eksistensi lahan tambang dan juga lahan kawit yang sangat dijorjoran. Sementara, beberapa kali hal itu kerap diembargo oleh negara-negara Eropa.

"Masalah sawit Indonesia, dan itu juga harusnya sih kemarin kurang terbahas juga ya, bagaimana solusi jangka panjang terkait energi baru terbarukan," ujarnya.

3. Debat keempat jadi bahan masyarakat tentukan pilihan

ilustrasi pemilu 2024

Disinggung soal debat panas food estate yang banyak dikritisi oleh Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md, Haikal menyatakan, ia sependapat dengan dua calon wakil presiden itu. Bahkan dia berani mengatakan program itu gagal.

"Bisa dikatakan kalau misalkan secara kasar dikatakan gagal, saya bisa katakan gagal. Kenapa? Karena kalau kita bicara pangan itu harus melihat kembali ke Undang-undang Pokok Agraria 1960," katanya.

Meski demikian, Hakil merasa debat cawapres kemarin merupakan hal yang paling fundamental. Sebab, debat keempat membahas terkait lingkungan dan pangan yang merupakan kebutuhan sehari-hari untuk masa depan.

Dia mendorong, hasil debat kemarin dapat memantapkan masyarakat menuntukan pilihan pada 14 Februari 2024.

"Pilihlah Capres cawapres tanggal 14 Februari 2024 yang benar-benar membawakan gagasannya untuk rakyat dan juga memikirkan strategi realisasi yang jelas untuk rakyat," kata dia.

Editorial Team