Lingkungan RSUD Gunung Jati. (IDN Times/Wildan Ibnu)
Dia menegaskan bahwa tenaga medis meyakini hasil PCR itu. PCR kata mereka, lebih dapat dipercaya daripada hasil rapid test yang terkadang meleset. "Kalau rapid test itu bukan acuan, sementara hasil PCR benar benar akurat," ucapnya.
Ali menuturkan, pasien yang telah berumah tangga ini merupakan warga asli Kabupaten Cirebon. Dalam hidupnya, ia memperistri warga Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Dia memutuskan tinggal di rumah mertua di Majalengka dengan mengganti identitas KTP-nya menjadi warga Majalengka. "Ketika kami mendengar pasien positif, tadi pagi kami langsung melakukan pemeriksaan terhadap keluarga maupun orang yang pernah kontak dengannya. Alhamdulillah hasil rapid test semuanya negatif," tutur dia.
Hasil rapid test yang pertama negatif ini, kata dia, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan rapid test dalam tujuh hari ke depan.
"Minggu depan diperiksa lagi. Kalau tadi yang diperiksa itu enam orang keluarganya dan sembilan orang tenaga medis yang sempat berinteraksi dengan pasien," ucapnya.