Karyawan Batik Zie sedang mengeringkan kain batik dengan pewarnaan alam sesuai standar SNI di Kampung Malon Gunungpati Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Ia juga mengatakan sebelumnya sudah membuat batik dengan motif dari ikon Kota Bandung yang lumayan banyak. Diantaranya Bunga Patrakomala, Burung Kutilang atau Cangkurileung, Angklung, Kujang, Gedung Sate, Jembatan Pasupati, hingga Jalan Braga.
"Satu motif butuh sekitar satu bulan, kemudian dicetak dan dijahit. Desain bajunya dari saya sendiri. Batik yang sudah menjadi produk ada patrakomala, kutilang, angklung, kujang, bahkan Persib saya juga bikin untuk Bobotoh Persib," tuturnya.
Karya batiknya sendiri tidak hanya memproduksi kain batik, pemilik akun @mrs.dinniandrian ini juga membuat beragam karya seperti jaket, t-shirt, celana ia hadirkan dengan model kekinian dan menarik. Bahkan, karyanya itu sudah ia pasarkan di Bali, Kalimantan, Aceh, Sulawesi, Papua, hingga ke Amerika dan Hongkong.
"Saat ini dari tahun ke tahun, masyarakat sudah mulai memakai batik sebagai fashion sehari-hari. Bahkan, para pekerja pun tidak hanya memakai batik hari Kamis saja, tapi juga hari lainnya karena model, motif batik kini sudah semakin beragam, dan fashionable," papar Dinni.