Bandung, IDN Times - Akses pendidikan masih menjadi tantangan besar bagi banyak keluarga prasejahtera di Indonesia. Keterbatasan ekonomi membuat tidak sedikit anak berisiko putus sekolah, sehingga mimpi dan potensi mereka terancam berhenti di tengah jalan.
Ketimpangan inilah yang menegaskan betapa pentingnya intervensi nyata agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menyalurkan Program Beasiswa Anak Nasabah Batch 2 Tahun 2025. Program ini menyasar 1.634 siswa dan 76 mahasiswa dari jenjang SD hingga sarjana.
Total sepanjang 2025, PNM telah memberikan beasiswa kepada 3.159 anak nasabah di seluruh Indonesia sebagai bentuk dukungan jangka panjang terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Beasiswa ini juga selaras dengan semangat pemberdayaan PNM, tercermin dalam tagar #PNMuntukUMKM, #PNMPemberdayaanUMKM, dan #PNMPemberdayaanPerempuan. Program ini sekaligus mendukung salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu pemerataan akses pendidikan serta peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Hal ini semakin relevan mengingat data BPS 2024 menunjukkan angka putus sekolah masih signifikan pada kelompok ekonomi terbawah. UNICEF 2023 juga mencatat bahwa satu dari empat anak keluarga miskin berpotensi tidak melanjutkan pendidikan tanpa bantuan finansial.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan komitmen lembaga dalam memperjuangkan masa depan anak-anak nasabah.
“Kami ingin memastikan bahwa mimpi anak-anak nasabah tidak terhenti karena faktor ekonomi. Pendidikan adalah salah satu jalan keluar dari kemiskinan, dan PNM hadir untuk membuka peluang itu,” ujar Arief.
