Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)
ilustrasi pilkada (IDN Times/Esti Suryani)

Bandung, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat meminta agar institusi pendidikan netral dalam perhelatan Pilkada 2024. Berbagai cara pencegahan pun dilakukan agar sekolah nantinya tidak dipolitisasi.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Nuryamah mengatakan, institusi pendidikan harus turut diberikan sosialisasi untuk menjadi pengawas partisipatif Pilkada 2024.

"Kekhawatiran dalam konteks pemilih pemula ini bisa tidak terjadi yaitu tadi dengan pendekatan konteksnya adalah sosialisasi," ujar Nuryamah, Sabtu (31/8/2024).

1. Pemilih pemula jangan dipolitisasi

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Untuk mengantisipasi politisasi di dunia pendidikan, Bawaslu turut menggelar kegiatan sosialisasi kepada seratus orang yang terdiri dari OSIS dan jajaran pendidikan lainnya se-Jawa Barat di Kota Bandung.

"Perlu kita pahami kan mereka itu masih awam terhadap politik ya, dan ini akan sangat mudah diberikan pemahaman, dan biasanya semangatnya kan sangat luar biasa itu kan memupuk semangatnya sehingga merekayasa semakin tahu," tuturnya.

2. Peran OSIS penting untuk jadi pengawas partisipatif

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dalam kegiatan ini, Nuryamah menjelaskan, Bawaslu Jabar turut memberikan materi mengenai pengawasan terhadap pencegahan kecurangan-kecurangan di Pilkada yang tujuan nantinya para pemilih pemula bisa turut menjadi pengawas partisipatif.

"Kami menyampaikan bagaimana peran dari pada OSIS ini sebagai pemimpin yang ada di sekolahnya dan sebagai pemilih pemula mereka memahami bahwa tahapan pemilihan ini banyak sekali aturan-aturan yang memang harus menjadi tanggung jawab bersama," katanya.

3. Berharap para siswa-siswi bisa jadi pengawas partisipatif

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bawaslu Jabar, kata Nuryamah, turut menyadarkan para pelajar yang sudah memenuhi syarat atau sudah terdaftar sebagai pemilih bisa mengerti nilai-nilai pengawasan yang ada.

"Diberikan materi soal bagaimana cara mengawasi, bagaimana juga cara mengedukasi karena, kan OSIS ini mereka punya pasukan-pasukan lagi tuh di kabupaten kota dalam konteks sekolah-sekolahnya. Nah mereka yang hari ini kami undang diberikan pemahaman," kata dia.

Editorial Team