Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Jemaah Haji (IDN Times/Dok. Humas Bandara SAMS Sepinggan)

Bandung, IDN Times - Penyelenggara Travel Umroh dan Haji (FKS Patuh) Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan bahwa masih banyak travel ilegal beroperasi di wilayah pedesan Jabar selama pandemik COVID-19. Mereka menawarkan jasa umroh dengan harga lebih murah dari agen travel resmi lainnya.

Wildan, Sekertaris FKS Patuh Jabar membenarkan jika kebanyakan travel bodong ini mencari korban di wilayah pedesaan Jabar. Hal itu ia temukan berdasarkan kondisi langsung di lapangan.

"Kami sayangkan banyak travel tidak berizin dari laur kota ke daerah, dan menjanjikan tanggal sekian berangkat. Harganya murah, Rp21 juta Rp26 juta," ujar Wildan, Sabtu (20/10/2021).

1. Travel umroh beroperasi saat travel resmi tiarap

Ilustrasi Jemaah Haji (ANTARA FOTO/Zohra Bensemra)

Wildan meminta, kondisi ini harus menjadi fokus aparat penegak hukum untuk mencegah para travel umroh bodong di desa-desa. Menurutnya, jangan sampai masyarakat menjadi korban, utamanya di tengah pandemik COVID-19 ini.

"Kami khawatirkan di saat travel punya izin tiarap, dan ikut sesuai aturan, mereka yang tidak punya izin bergerilya. Memang (instansi terkait) harus sosialisasi ke masyarakat," ungkapnya.

2. Travel umroh kini menawarkan harga tinggi

dailymail.co.uk

Travel umroh bodong kerap kali mengiming-imingi calon jemaah dengan harga yang di luar travel resmi. Sehingga, masyarakat khususnya di pedesaan mudah tergiur tanpa memperhatikan status perusahaan.

"Padahal semua travel harga lagi tinggi. Sekarang umroh juga harus ada asuransi full cover. Jadi kalau ada masalah lain-lain, misal positif COVID-19 dan gak bisa pulang, kan biaya hotel harus tambah," kata dia.

3. Kondisi pandemik tidak mempengaruhi warga untuk mendaftar umroh

vice.com

Sebelumnya, Wildan mengatakan bahwa peminat ibadah umroh di tengah pandemik COVID-19 tetap tinggi. Banyak masyarakat di wilayah pedesaan yang sudah memberikan uang muka pada travel umroh.

"Jabar antusias, warga mendaftar umroh tinggi, walaupun corona membuat ekonomi jatuh, tapi umroh itu gak ada ngaruh-nya," kata dia.

Editorial Team