Banyak Perempuan Muncul Jadi Bacawalkot Bandung, Mungkinkah Terpilih?

Bandung, IDN Times - Isu kepemimpinan perempuan selalu menjadi topik menarik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia yang akan diselenggarakan serentak pada November 2024 mendatang.
Di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung, isu kepemimpinan perempuan menjadi sangat strategis mengingat munculnya banyak nama dari kalangan perempuan yang memiiliki berbagai prestasi.
Pengamat politik yang menjabat sebagai Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia Nana Rukmana mengatakan, kepemimpinan perempuan di Jawa Barat dan Kota Bandung pada khususnya, seperti diketahui memiliki sejarah panjang. Bahkan tokoh-tokoh perempuan di tatar Sunda merupakan tokoh luar biasa.
"Tahun ini nama-nama mulai bermunculan dari kalangan perempuan. Sebut saja Siti Muntamah atau yang akrab disapa Ummi Oded, Atalia Praratya Kamil, Nurul Arifin, hingga Yena Iskandar Ma'soem," kata Nana melalui siaran pers, Senin (3/6/2024).
1. Perempuan sudah banyak yang terjun ke perpolitikan
Terkait Pilkada di Kota Bandung, Nana menilai bukan menjadi masalah jika nantinya Kota Bandung dipimpin perempuan. Terlebih banyak kandidat perempuan pun memiliki kualitas yang mumpuni.
"Kita lihat bagaimana Ummi Oded sering terjun ke masyarakat, lalu Atalia yang kuat dengan Jabar Bergeraknya, Nurul Arifin dengan anak mudanya. Lalu sekarang ada lagi calon perempuan lainnya yaitu Yena Iskandar Ma'soem yang merupakan penggiat dunia kesehatan sekaligus entepreneur yang sukses," katanya.
2. Banyak sosok baru bisa dimunculkan
Sementara menurut Koordinator Lingkar Studi Ilmu Politik (LSIP) Amir Sudrajat, munculnya nama Yena Iskandar Ma'soem menjadi menarik lantaran dia bisa menjadi figur alternatif dibandingkan dengan nama-nama yang sebelumnya sudah terlalu sering dimunculkan.
Kader perempuan PDI Perjuangan itu, lanjut Amir, bisa menjadi jalan tengah dari kebekuan lahirnya pemimpinan perempuan di Kota Bandung.
"Selain dikenal sebagai politisi yang tangguh, dia juga dikenal sebagai aktifis pendidikan yang berpengaruh, Dia juag dikenal sebagai pengusaha perempuan yang sukses. Pengalamannya yang lengkap dan panjang diberbagai bidang itu bisa mejadi modal besar dalam kontestasi Pilkada Kota Bandung," kata Amir.
Menurut Amir, Yena juga bisa menjadi representasi di dunia pendidikan dan kesehatan. Terlebih generasi ketiga Al'Masoem ini memiliki banyak sekolah dan lembaga pendidikan yang terbilang sukses.
3. Belum pernah ada perempuan mampu lolos jadi Wali Kota Bandung
Guru Besar Universitas Pajajran Prof Muradi menambahkan karakter kultur politik di Jabar dan khususnya Kota Bandung masih membutuhkan proses. Ini karena hingga kini belum ada 'pecah telur' kepemimpinan perempuan di Kota Bandung.
"Meski sebenarnya sangat memungkinkan adanya beberapa nama yang layak. Hanya saja penentuan nama-nama ini harus selesai dulu di internal partai," katanya.
Menurutnya, semua kemungkinan masih bisa terjadi dalam dunia perpolitikan. Termasuk di Kota Bandung para partai masih terbuka untuk mendorong perempuan menjadi pemimpin.