Bandung, IDN Times - Sejak dilantik menjadi gubernur lima tahun lalu, salah satu mimpi yang ingin diwujudkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil adalah membuat Jawa Barat sebagai Provinsi Digital. Beragam upaya dilakukan agar hal itu bisa diaplikasikan dan digunakan oleh masyarakat.
Staf Khusus Gubernur Jawa Barat Bidang Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi, Juwanda mengatakan, Ridwan Kamil menugaskan Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat (Diskominfo Jabar) dan Jabar Digital Service (JDS) terus melakukan upaya percepatan digitalisasi di Jabar. Bukan sekadar mendigitalisasi segala bentuk layanan publik, namun manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Upaya percepatan sempat terkendala setelah berjalan setahun sejak Ridwan Kamil dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, karena adanya pandemi COVID-19 datang. Namun, pandemik tidak berarti menjadi penghambat proses transformasi dan inovasi digital di Jabar.
Di tengah keruwetan menghadapi COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melahirkan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar). Di dalamnya menghadirkan informasi dan layanan kesehatan pendukung kedaruratan pandemi.
“Setelah itu, beragam program dan produk digital hasil kolaborasi pentahelix tercipta. Dimulai dengan membangun Pusat Kendali Jabar Command Center (JCC),” ucap pria yang juga menjabat Dewan Eksekutif Tim Akselerasi Pembangunan Provinsi Jawa Barat ini.
Hingga 2018 pertukaran informasi dan koordinasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota belum terintegrasi sehingga menjadi tantangan dalam proses pengambilan keputusan. Setahun kemudian, JCC mulai dibangun sebagai solusi untuk menjawab persoalan tersebut.
Ruang komando ini dilengkapi dengan berbagai dashboard dan sistem yang terhubung seperti Dashboard Sapawarga, Dashboard Open Data, Dashboard Pikobar, serta aplikasi internal Diskominfo kabupaten/kota yang tergabung dalam satu portal aplikasi Interactive System Control (ISC).
Adanya JCC bertujuan untuk memberikan respon cepat tanggap terhadap berbagai peristiwa penting, termasuk dalam pengambilan keputusan. Seperti pada 2020, JCC diresmikan dan difungsikan untuk merespon krisis pandemi COVID-19, sebagai monitoring aplikasi Pikobar dan layanan Hotline 24 jam.
JCC juga dilengkapi dengan fasilitas meeting dan event yang digelar secara virtual. Kini, sebanyak 19 Command Center di berbagai kabupaten/kota telah berdiri, dengan sebelas di antaranya merupakan replikasi dari JCC dan tujuh lainnya dibangun menggunakan dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Lantas apa saja produk digital dan bagaimana JCC dimanfaatkan?