Wakaf 4 in 1 ini diluncurkan BWS ITB salah satunya didasari karena pembangunan dan perbaikan fasilitas dari keempat masjid ini tidak sedikit. Untuk perbaikan fasilitas Masjid Salman ITB misalnya, BWS ITB memperkirakan kebutuhan da sekitar Rp 1,4 miliar.
Dengan 16 ribu jamaah yang hilir mudik menggunakan masjid ini, perlu ada renovasi khususnya toilet putri yang kondisinya kurang maksimal. Perbaikan toilet putri terakhir dilakukan pada 1990. Padahal fasilitas ini pun sangat mendukung jamaah laki-laki saat melaksanakan salat Jumat.
Sementara dana untuk pembangunan Masjid Salman Rasyidi, di Kabupaten Soreang, diperkirakan memakan biaya mencapai Rp 3 miliar. Fasilitas masjid ini terbuka secara umum, di mana masyarakat sekitar termasuk yang tengah berada di rumah sakit (RS) Salman bisa menggunakannya. Masjid ini pun rencananya mau dijadikan pusat pelatihan ibadah dan pelayanan jamaah haji warga Soreang.
Kemudian untuk merenovasi Masjid Lutze 2, BWS ITB menghitung dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 1,5 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk memperluas bangunan karena selama ini dianggap tidak mencukupi untuk menampung jamaah saat beribadah salat Jumat. Hasilnya jamaah harus salat di jalan depan masjid.
"Perluasan gedungnya sekitar 270 meter persegi (m2) untuk berbagai kegiatan," ujar Khirzan.
Selain digunakan untuk ibadah harian, Masjid Lautze 2 yang didominasi warna merah ini menjadi tempat untuk membina ratusan mualaf Kota Bandung dan sekitarnya.
Khirzan menuturkan, satu masjid yang akan dibangun di Palestina, yakni Masjid Syekh Ajlin, diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai Rp 20 miliar. Pembangunan tersebut sebenarnya memperbaiki masjid yang sebelumnya telah hancur dibom oleh pasukan Israel pada 2014.
"Untuk yang d Gaza ini sudah didesain sendiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil," paparnya.