Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah warga antre membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). (ANTARA FOTO_Muhammad Iqbal)

Bandung, IDN Times - Polemik minyak goreng kemasan menemui babak baru. Setelah berbulan-bulan sulit didapat, kini minyak goreng melimpah-ruah pasca pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET).

Namun, dicabutnya HET juga berdampak pada harga minyak goreng kemasan yang naik hampir dua kali lipat. Mahalnya harga minyak goreng ini lantaran pemerintah tidak lagi memberi subsidi, melainkan menyerahkan harga kepada mekanisme pasar.

1. Harga dikembalikan kepada mekanisme pasar

Warga antre menunggu giliran untuk membeli minyak goreng dalam kemasan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui saat ini minyak goreng kemasan sudah melimpah di Kota Bandung. Namun, harga per liternya masih bergantung kepada mekanisme ekonomi.

"Kemarin, Pemerintah pusat lewat Menko Perekonomian sudah menyerahkan kembali tata niaga minyak goreng itu kepada pasar. Tadinya itu kan sudah oleh pak Menteri Perdagangan ditetapkan haganya HET Rp14 ribu, tapi terjadi kelangkaan," kata Yana, Kamis (17/6/2022).

2. Setelah lama langka, kini Bandung dibanjiri minyak goreng

Pekerja menata minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu minimarket di Jakarta, Rabu (19/1/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jika sebelumnya yang dikeluhkan adalah soal kelangkaan minyak goreng, kini warga mengeluh harga minyak goreng kemasan yang melambung tinggi dari harga sebelumnya. Mahalnya harga minyak ini menjadi kekesalan sejumlah ibu rumah tangga dan para UMKM yang bergantung kepada minyak goreng kemasan setiap harinya.

"Kemarin dua hari lalu, sudah melepas lagi tata niaga faktanya ternyata barangnya banjir juga jadi banyak. Harganya juga ada yang sampai Rp24 ribu per liter," ujar Yana.

3. Pemkot tak bisa intervensi pasar

Stok minyak goreng kelapa sawit kosong di Alfamart Kemanggisan 2, Jakarta Barat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Yana menyebutkan, Pemkot Bandung sebelumnya sudah merencanakan untuk membanjiri pasar dengan minyak goreng harga Rp14 ribu. Namun, kebijakan pencabutan HET oleh pemerintah pusat menjadikan wacana itu batal.

"Sebetulnya kemarin (waktu minyak langka) kita sudah bicara dengan pihak distributor minyak goreng di wilayah Bandung. Prinsipnya tadinya siap membanjiri pasar dengan harga HET, ternyata ada kebijakan berubah seperti itu kita tidak bisa intervensi," ujar Yana.

Editorial Team

EditorBagus F