Banjir bandang melanda sebagian Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengakui, upaya penanganan masih jauh dari sempurna. Ia menyebutkan, pemerintah telah mengirimkan tim ke lokasi terdampak untuk membantu evakuasi dan mendistribusikan bantuan.
"Banjir datang tiba-tiba. Kami mengantisipasi di wilayah timur, tetapi ternyata di sini (Sungai Cipager) yang diterjang banjir," katanya.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, bersama personel TNI dan Polri, masih bergerak cepat melakukan evakuasi. Prioritas utama dalam evakuasi diberikan kepada kelompok rentan, seperti lanjut usia dan anak-anak balita, untuk memastikan keselamatan mereka.
"Hingga saat ini, proses evakuasi dan pendataan terus berlangsung," ujar Wahyu.
Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Cipager di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Jumat (17/1/2025) malam menjadi pemicu terjadinya banjir bandang. Curah hujan yang sangat tinggi ini menyebabkan debit air sungai meningkat secara drastis dalam waktu singkat.
Akibatnya, tanggul sungai tidak mampu menahan tekanan air dan akhirnya jebol, membuat air meluap ke permukiman penduduk. Peristiwa ini menimbulkan dampak besar, terutama bagi warga di lima kecamatan yang terdampak langsung oleh banjir tersebut.
Banjir bandang yang terjadi secara tiba-tiba ini mengejutkan banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka. Ribuan rumah di sepanjang aliran Sungai Cipager tergenang air, merusak perabotan, alat elektronik, hingga dokumen penting milik warga.
Selain itu, derasnya arus air menyeret beberapa kendaraan, termasuk tiga unit mobil. Dua di antaranya ditemukan tersangkut di aliran sungai sekitar Desa Palir, Kecamatan Tengahtani, dengan kondisi rusak berat.
Banyak dari mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak lagi layak huni.
Selain itu, keberadaan puing-puing yang terbawa arus turut menghambat proses evakuasi. Namun, berkat kerja sama yang solid, banyak warga berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.