Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir Kabupaten Bogor: 976 Jiwa Terdampak, Satu Orang Hilang

Longsor yang terjadi di Kota Bogor, Minggu (2/2/2025). (BPBD Kota Bogor).
Longsor yang terjadi di Kota Bogor, Minggu (2/2/2025). (BPBD Kota Bogor).

Bandung, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat adanya 258 rumah dan bangunan sekolah yang terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Cimanceri, Kabupaten Bogor pada Minggu (2/3/2025). 

Total ada satu unit rumah dan satu unit sarana pendidikan terendam di Desa Sukasari. Kemudian, tercatat ada 137 unit rumah di Desa Rawapanjang dan 119 unit rumah di Desa Tugu Selatan juga terendam banjir.

"Data sementara, ada 258 bangunan yang terdampak banjir," kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, saat dikonfirmasi pada Senin (3/3/2025).

1. Satu orang masih belum ditemukan

Longsor yang terjadi di wilayah Kota Bogor pada Minggu (2/2/2025). (BPBD Kota Bogor).
Longsor yang terjadi di wilayah Kota Bogor pada Minggu (2/2/2025). (BPBD Kota Bogor).

Hadi mengungkapkan, ada enam jiwa di Desa Sukasari dan 547 jiwa di di Desa Rawapanjang yang terdampak banjir. Selanjutnya, ada 423 jiwa di Desa Tugu Selatan yang terdampak banjir serta satu orang atas nama Asep Mulyana (59 tahun) asal Desa Citeko yang dinyatakan hilang terbawa arus.

"Ada 976 jiwa terdampak dan satu orang terbawa arus," kata dia.

Hadi mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terkait potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Berdasarkan data yang diterimanya, potensi hujan masih ada di wilayah Jabar.

"Dari informasi yang didapatkan BPDB, Jabar masih dalam periode musim hujan," katanya. 

2. Longsor terjadi di beberapa wilayah

Luapan Sungai Ciliwung berdampak banjir di sejumlah daerah di Jakarta pada Senin (3/3/2025). (dok. BPBD DKI Jakarta)

Selain peristiwa banjir, Kabupaten Bogor juga diterpa bencana alam longsor di beberapa daerah antara lain Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua; Desa Kuta, Kecamatan Megamendung; Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja; Desa Harkatjaya Kecamatan Sukajaya; Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk; dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas.

Kemudian, ada 13 bangunan dan fasilitas umum rusak berat hingga ringan. Hadi memastikan, semua peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor, korban terdampak ada di dua KK dan sembilan jiwa di Kelurahan Harkatjaya, Kelurahan Mekarjaya satu KK dan tiga jiwa," katanya.

3. Dedi Mulyadi tengah mengkaji penyebab peristiwa ini

Gubernur Dedi Mulyadi (Humas/Pemprov Jabar)

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyampaikan keprihatinannya atas bencana yang terjadi, terutama terkait meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga.

"Saya belum mengetahui secara pasti penyebab utama meluapnya Sungai Jayanti, namun hal ini perlu segera dikaji agar solusi yang tepat dapat diambil," ujar Dedi Mulyadi, dikutip Senin (3/3/2025).

Ia menegaskan bahwa alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut.

"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi. Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan," ujarnya.

Gubernur berencana segera berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.

"Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek. Sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan hanya untuk produksi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan perlindungan lahan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us