Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ruangan sekolah ambruk
Ruangan sekolah ambruk

Intinya sih...

  • Mempercepat rehabilitasi sekolah rawan rusakAsep menjelaskan bahwa Pemkot Bandung telah merehabilitasi 255 ruang kelas SD di 86 sekolah, serta melakukan rehabilitasi sedang hingga berat sebanyak 80 ruang kelas SMP, dan rehabilitasi sarana dan prasarana serta utilitas di 31 sekolah.

  • Menuntaskan kekurangan ruang belajar melalui pembangunan RKBPemkot Bandung menargetkan pembangunan 60 ruang kelas baru pada 2026, terdiri dari 30 untuk SD dan 30 untuk SMP, dengan anggaran sekitar Rp38 miliar setelah penyesuaian dari alokasi awal Rp58 miliar.

  • Perkuat sistem pemantauan dan mitigasi risiko bangunan tuaPemkot

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times – Pemerintah Kota Bandung terus mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan di tengah meningkatnya kebutuhan ruang belajar dan banyaknya bangunan sekolah yang menua. Sepanjang 2025, Pemkot Bandung telah merehabilitasi 335 ruang belajar serta membangun sejumlah sarana pendukung untuk SD dan SMP. Namun di tengah progres tersebut, pekerjaan rumah besar masih menanti, terutama terkait penanganan sekolah tua yang berpotensi membahayakan keselamatan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, menegaskan bahwa keamanan dan kelayakan bangunan menjadi fokus utama menjelang musim hujan. Pemerintah meminta seluruh sekolah melakukan pengecekan berkala terhadap kondisi fisik bangunan agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.

“Jangan sampai amit-amit ada yang rubuh. Sekarang SD, SMP, dan TK Negeri sedang dicek kelayakan bangunannya,” kata dia.

1. Mempercepat rehabilitasi sekolah rawan rusak

IDN Times/Humas Bandung

Asep menjelaskan dengan total ratusan bangunan sekolah yang sudah berusia puluhan tahun, banyak bagian struktur yang mengalami keausan dan mulai membahayakan. Menurut dia, pada tahun 2025, Pemkot Bandung telah melakukan rehabilitasi 255 ruang kelas SD di 86 sekolah, rehabilitasi sedang hingga berat sebanyak 80 ruang kelas SMP, dan rehabilitasi sarana dan prasarana serta utilitas di 31 sekolah.

2. Menuntaskan kekurangan ruang belajar melalui pembangunan RKB

IDN Times/Humas Bandung

Pemkot Bandung menargetkan pembangunan 60 ruang kelas baru pada 2026, terdiri dari 30 untuk SD dan 30 untuk SMP, dengan anggaran sekitar Rp38 miliar setelah penyesuaian dari alokasi awal Rp58 miliar. Menurut Asep, ekspansi krusial ini untuk mengatasi kelebihan kapasitas siswa di wilayah tertentu, mengurangi penggunaan ruang belajar sementara, dan menghindari risiko memaksakan kelas di bangunan yang tidak layak.

“Ini sudah teranggarkan. Penambahan rehabilitasi untuk sekitar 30 SD dan 30 SMP akan disinkronkan dengan hasil kajian teknis,” kata Asep.

Namun penyesuaian anggaran perlu dikawal agar tidak mengurangi kualitas konstruksi, mengingat bangunan sekolah menyangkut keselamatan ribuan siswa.

3. Perkuat sistem pemantauan dan mitigasi risiko bangunan tua

IDN Times/Humas Bandung

Memasuki musim hujan, Pemkot Bandung memperketat pengawasan kondisi fisik sekolah. Para kepala sekolah diminta melakukan pengecekan rutin dan pelaporan segera jika ditemukan kerusakan struktural. Tantangannya, tidak semua sekolah memiliki tenaga teknis yang mampu mengidentifikasi tingkat kerusakan dengan akurat.

Asep memastikan pemetaan risiko terus diperbarui dan bangunan berpotensi membahayakan akan menjadi prioritas rehabilitasi.

“Kita betul-betul hati-hati agar tidak ada bangunan yang berpotensi membahayakan siswa,” tegasnya.

Editorial Team