Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon (IDN Times/Linda Juliawanti)
Fadli menjelaskan, pada awalnya dia diminta oleh Habib Rizieq Shihab agar membantu mengeluarkan enam jenazah dari RS Polri di Kramat Jati. Hal itu dilakukan karena keluarga merasa kesulitan mengeluarkan enam jenazah untuk segera dimakamkan.
Setelah itu, Fadli menuruti permintaan Rizieq Shihab dan datang ke rumah sakit pada sore hari bersama Anggota Komisi III DPR RI, Romo Muhammad Syafi'i. Sesampainya di sana, Fadli mendapatkan informasi bahwa jenazah belum dikeluarkan dari rumah sakit usai dilakukan autopsi.
Lalu, Fadli bertemu dengan sejumlah anggota kepolisian untuk menyampaikan aspirasi dari pihak keluarga agar jenazah enam korban segera dikeluarkan untuk dapat dimakamkan. Ketika itu, kata Fadli, keluarga telah meminta untuk melihat langsung jenazah korban, dan tak memberi izin dilakukan autopsi terhadap jenazah.
Sayangnya, kata dia, permintaan keluarga tak dipenuhi dengan alibi sedang dilakukan autopsi terhadap jenazah. Setelah itu, dia bersama keluarga korban menunggu ambulans korban diberangkatkan ke Petamburan pada malam hari untuk dimakamkan.
Setibanya di Petamburan, Fadli mengungkapkan bahwa ia sempat melihat satu dari enam jenazah yang telah dikeluarkan dari dari peti. Dia mengaku melihat jenazah tak hanya mengalami luka bekas ditembak, tapi juga ada luka lebam hingga kulit yang diduga mengelupas.
"Iya (lihat) terus saksikan ada lebam, keliatannya ada bekas peluru. Tapi ahli kan yang menentukan, memang lukanya banyak," ucap Fadli.