Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar, Rizki Akbar Fatoni menilai pemikiran dan peran serta mahasiswa penting dalam mendukung pembangunan Kota Bandung.

Mahasiswa perlu terlibat langsung mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan, termasuk fungsi kontrol sosial dalam berbagai aspek pembangunan kota.

Pria muda yang akrab disapa Kang Akbar itu, menyebutkan, peran serta mahasiswa bisa berupa kegiatan kerja nyata melalui program pengabdian masyarakat bersama perguruan tinggi dalam pelaksanaan pembangunan yang sedang berjalan, ataupun melakukan kajian, riset di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Saya mendorong agar OPD mengikutsertakan mahasiswa untuk melakukan riset," ucap Akbar pada sela-sela dialog dengan Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Kota Bandung, Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Bandung dan Gerakan Generasi Milenial Indonesia (GGMI) Bandung, di Jalan Cihapit, Kota Bandung, Rabu malam, 17 Juli 2024. 

1. Libatkan semua elemen demi kebaikan Kota Bandung

IDN Times/Istimewa

Menurut Akbar, mahasiswa dituntut untuk sadar dan selalu berpikir kritis dalam menyuarakan aspirasi saat ada kebijakan pemerintah yang akan berdampak luas di masyarakat. Oleh karena itu, sebagai bakal calon kepala daerah, dia memandang diskusi dengan mahasiswa sebagai hal penting.

“Saya memiliki dan siap mengimplementasikan konsep babarengan (bersama-sama) untuk meningkatkan pembangunan dan menuntaskan berbagai permasalahan di Kota Bandung. Masukan dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat akan dibawa ke musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) untuk diwujudkan," ucap Akbar.

2. Bagian dari kontrak politik jika jadi wali kota

IDN Times/aistimewa

Lebih jauh, konsep itu mengedepankan partisipasi aktif dan keberpihakan kepada masyarakat. Konsep tersebut merupakan bagian dari kontrak politiknya demi mampu memanfaatkan secara maksimal bangsa Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi.

Menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa per Juni 2022. Sebanyak 190,83 juta jiwa atau 69,3 persen dari total jumlah penduduk merupakan kelompok usia produktif, 15-64 tahun.

3. Ajak mahasiswa untuk capai Indonesia emas 2045

IDN Times/Istimewa

Akbar menjanjikan ruang partisipasi kepada mahasiswa termasuk langkah menyukseskan visi Indonesia Emas 2045.

"Mahasiswa yang merupakan kalangan generasi muda mesti ikut serta secara aktif dalam pelaksanaan pemerintahan yang transparan," ucap dia.

Akbar mengaku akan terus berdiskusi dengan berbagai elemen masyarakat, sekaligus menyerap masukan-masukan. "Sebelumnya, sudah berdiskusi dengan kelompok milenial dan generasi Z, Gabungan Organisasi Wanita, pegiat budaya," ucap Akbar.

Editorial Team